Kepala SDN 481 Lumi, Kabupaten Luwu.

LUWU- Dari segi kualitas pendidikan, mutu yang dihasilkan SDN 481 Lumi, Kabupaten Luwu, sudah tidak perlu diragukan. Sekolah ini, telah mampu mengoleksi prestasi tingkat akademik maupun non-akademik.

Siswa SDN 481 Lumi menjalani proses belajar mengajar dengan riang dan sangat menyenangkan.

Hanya saja, dalam perjalanannya SDN 481 Lumi, membutuhkan beberapa fasilitas untuk menunjang kelancaran proses belajar mengajar siswanya.

Pekarangan SDN 481 Lumi yang bersih dan asri.

Kepala SDN 481 Lumi, Wahyuddin SPd, saat ditemui, Senin (4/3/2024), membenarkan adanya sejumlah kebutuhan yang masih diperlukan untuk menopang proses belajar mengajar siswa. Sekedar diketahui, SDN 481 Lumi membina sebanyak 134 siswa, dan 26 siswa di antaranya akan menamatkan diri tahun ini.

Fasilitas ruang guru SDN 481 Lumi yang cukup memadai.

"Kita ingin usulkan ke Pemkab Luwu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan berupa pembangunan ruang perpustakaan, 6 unit WC siswa, dan pagar dinding sekolah, kami berharap bantuan itu bisa dipenuhi secara perlahan," ucap Wahyuddin.

Di bidang pencapaian prestasi, SDN 481 Lumi belum lama ini sukses menyabet juara 1 lomba nyanyi solo tingkat putri, juara II lomba nyanyi solo tingkat putra, juara I lomba puisi tingkat putra, juara II lomba puisi tingkat putri, dan juara III tari kreasi tingkat kabupaten. (ADVERTORIAL)

Kepsek SDN 227 Larompong, Hasna SPd.

LUWU- Ditunjang perangkat yang sangat memadai, SDN 227 Larompong, Kabupaten Luwu, sukses merebut segudang prestasi akademik dan non-akademik di bawah kepemimpinan, Hasna SPd. 

Fasilitas ruang UKS SDN 227 Larompong.

Selaku Kepala Sekolah (Kepsek) SDan 227 Larompong, Hasna telah membawa sekolah yang ia pimpin ke tangga prestasi yang membanggakan. Baru-baru ini, prestasi yang mampu didulang siswa-siswi SDN 227 Larompong antara lain, juara II Olimpiade Matematika serta juara III Olimpiade Matematika tingkat Kabupaten Luwu 2023.

Lingkungan SDN 227 Larompong tampak tertata rapi.

Selain itu, sambung Hasna, saat ditemui, Kamis (29/2/2024), pihaknya juga sukses memastikan juara II lomba tarik tambang, juara 1 sekolah sehat se Larompong 2023, juara 1 lomba baris berbaris variasi tingkat kecamatan, juara 1 kompetisi sepakbola mini tingkat kecamatan, juara II lomba gerak jalan putra tingkat kecamatan, serta juara 2 lomba gerak jalan putri tingkat kecamatan. 

Ruang inovasi dan berkreasi bagi guru di SDN 227 Larompong.

"Dalam hal peningkatan mutu/kualitas pendidikan, kami di SDN 227 Larompong ditunjang jaringan wifie, guru kami juga memiliki ruang untuk berkreasi dan berinovasi dalam mengajar," pungkas Hasna. (ADVERTORIAL)

Kepala SDN 7 Komba, Hasriani Alimin SPd MPd.

LAROMPONG- Tak hanya unggul dari segi kualitas akademik/non-akademi, SDN 7 Komba Kabupaten Luwu ternyata sangat piawai di bidang penataan lingkungan. Saat ini, SDN 7 Komba yang dipimpin Asriani Alimin SPd MPd itu, berhasil menjadi sekolah percontohan di Luwu.

"Benar, sekolah kami masuk sebagai salah-satu sekolah percontohan dan penggerak di Luwu, semua ini tak lepas dari kedisiplinan antara guru dan siswa dalam menjalankan proses belajar mengajar yang adaptif, guna membentuk karakter siswa yang bermutu," terang Kepala SDN 7 Komba, Asriani Alimin, Kamis (29/2/2024).

SDN 7 Komba memiliki penataan lingkungan yang asri, indah, dan nyaman.

Deretan prestasi yang disabet siswa SDN 7 Komba baru-baru ini antara lain, juara II lomba Hafidz Qur'an (penghafal) juz 30 surat-surat pendek tingkat kabupaten, juara II umum Jambore tingkat Korwil 3, juara III cerita dongeng tingkat kabupaten, dll.

Di bidang penataan lingkungan sekolah, SDN 7 Komba masih butuh perbaikan sarana dan prasarana seperti renovasi lapangan sekolah, sarana komputer (TIK), tambahan WC siswa dan guru, rehab 2 unit Ruang Kelas Belajar (RKB), dinding pagar, dan saat ini tengah digenjot penataan taman yang membuat SDN 7 Komba lebih asri dan nyaman. (ADVERTORIAL)

Jalan beton yang dibangun PT BSM di Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua.

BUA- Selain mengurangi pengangguran dengan membuka lapangan kerja untuk warga lokal, kehadiran PT Bumi Mineral Sulawesi (BMS) dinilai sangat membantu meningkatkan infrastruktur di area sekitar operasional pabrik. 

Warga Dusun Pasampan, Desa Bukit Harapan, Kecamatan Bua, sangat merasakan efek positif kehadiran PT BMS, tahun 2023 lalu pihak perusahaan (BMS, red) telah membangun jalan rabat beton sepanjang 50 meter, dan rencanannya tahun ini lanjutan rabat beton kembali berjalan di wilayah Bukit Harapan. 

Warga sangat puas dengan sentuhan pembangunan PT BMS.

Mansyur, salah-soerang warga Bukit Harapan, berterimakasih atas bantuan PT BMS yang telah membangunkan jalan umum berkonstruksi beton untuk masyarakat sekitar. 

"Kehadiran PT BMS di Bua benar-benar membawa dampak perubahan yang sangat besar, kini kemajuan di Bua semakin pesat, tidak hanya dari sektor pembangunan, tapi berpengaruh langsung terhadap tingkat kesejahteraan penduduk," ungkap Mansyur. (ADV)

 

 

Kepala Bapenda Luwu, Andi Palanggi.

BELOPA- Menindaklanjuti Peraturan Daerah (Perda) Nomor 35 tahun 2023 tentang ketentuan umum Pajak Daerah, Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kabupaten Luwu berupaya keras menggenjot Pendapatan Asli Daerah (PAD) dengan mengoptimalkan Pajak Daerah serta Retribusi Daerah. 

Hal itu dikemukakan Kepala Bapenda Luwu, Andi Palanggi, Sabtu (9/12/2023). Untuk Pajak Daerah, sektor PBB dan BPHTB diharapkan menjadi primadona PAD Luwu tahun ini. Termasuk, retribusi parkir menjadi tumpuan PAD. Tahun lalu, retribusi parkir belum terlalu maksimal, namun tahun 2023 ini, realisasinya di lapangan sudah membaik, telah mencapai Rp200-an juta.

"Untuk diketahui, Perda Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Kabupaten Luwu masih dalam asistensi di Kemendagri dan Kemenkeu. Meski demikian, kehadiran Perda tersebut memiliki potensi besar meningkatkan PAD Luwu, apalagi Kemendagri dan Kemenkeu memberikan sinyal positif "lampu hijau" untuk bisa melaksanakan penarikan/pengumpulan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah," jelas Andi Palanggi. 

Regulasi Perda No 35/2023 tentang Pajak Daerah tersebut juga memberikan kelonggaran pembayaran PBB kepada warga yang berpenghasilan rendah, serta tidak lagi dikenakan pajak bagi warga miskin yang memiliki 1 aset tanah atau bangunan di bawah Rp100 juta. (ADVERTORIAL)

Kepala BPKAD Kota Palopo, Raodatul Jannah S.Sos.

PALOPO- Sebanyak 1.140 kendaraan dinas (Randis) Pemerintah Kota (Pemkot) Palopo telah menjalani pemeriksaan fisik selama 3 hari dari tim Inspektorat Provinsi Sulawesi Selatan. 

Randis kelurahan menjalani pemeriksaan fisik dari Inspektorat Sulsel.

Kepala BPKAD Kota Palopo, Raodatul Jannah S.Sos, melalui Kepala Bidang (Kabid) Aset, Imam Darmawan, Rabu (24/10/2023), membenarkan bahwa pemeriksaan randis Palopo oleh Inspektorat Sulsel berlangsung sejak Minggu hingga Selasa, 22-24 Oktober 2023. 

Pengecekan fisik randis Pemkot Palopo ini berlangsung selama tiga hari.

"Pemeriksaan 1.140 randis roda dua dan empat ini, dilaksanakan di seluruh OPD termasuk 9 kecamatan dan 48 kelurahan, selama dua hari pemeriksaan ada beberapa randis yang tidak bisa dihadirkan dengan alasan sementara digunakan, seperti kendaraan pelayanan kesehatan dan randis yang digunakan ke luar daerah," terang Imam Darmawan.

Randis di kantor Gabungan Dinas menjalani pemeriksaan fisik.

Menurut Imam Darmawan, pemeriksaan seperti ini memang rutin diselenggarakan setiap tahun oleh BPK yang turun melakukan pengecekan, untuk pemeriksaan Inspektorat provinsi setahu dia merupakan yang pertama kali terjadi. Pengecekan fisik berlaku untuk randis pengadaan tahun 2020 hingga 2023.

 

Pengecekan fisik dilakukan untuk menginventarisir aset daerah.

Sementara, Supervisor Tim Review Keuangan dan Aset Pemprov Sulsel, Muhammad Salim Basmin, menjelaskan pemeriksaan randis itu bagian dari proses review keuangan dan aset Pemprov Sulsel untuk Kota Palopo. 

Pemeriksaan randis ini berjalan lancar.

"Tujuan cek fisik ini untuk mengamankan aset, khususnya di kecamatan dan kelurahan lingkup Pemkot Palopo, cek fisik dilakukan dengan cara melihat kesesuaian antara plat nomor, nomor mesin, dan rangka mesin dengan dokumen kendaraan sesuai Permendagri No 19 tahun 2016 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah," jelas Salim Basmin. (ADVERTORIAL)

CEO OpenAl, Samuel Altman.

JAKARTA KORAN AKSELERASI- Pasca diundang akhir Agustus lalu, Chief Executive Officer (CEO) OpenAl, Samuel Altman, menjadi Warga Negara Asing (WNA) pertama di Indonesia yang menerima Golden Visa RI kategori tokoh dunia dengan masa tinggal 10 tahun, Golden Visa dalam rangka mendukung perekonomian Nasional itu ditandatangani Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim. 

Golden Visa merupakan jenis izin tinggal dalam jangka waktu 5 sampai dengan 10 tahun, dasar atau landasannya adalah Peraturan Menteri Hukum dan HAM (Permenkumham) Nomor 22 Tahun 2023 serta Peraturan Menteri Keuangan (Permenkeu) Nomor 82 Tahun 2023.

Dirjen Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan, Golden Visa ini terdiri beberapa kategori selain dasar investasi/penanaman modal, salah-satunya Golden Visa yang diberikan kepada tokoh yang mempunyai reputasi Internasional yang telah memberikan manfaat untuk Indonesia. "Jadi, proses pemberian Golden Visa ini diusulkan oleh instansi Pemerintah Pusat," jelas Silmy Karim. 

Samuel Altman termasuk tokoh dunia, CEO dan Co-Founder OpenAl--, perusahaan riset dan penerapan artificial intelligence (AI) di Amerika Serikat yang memiliki misi memastikan kecerdasan buatan bermanfaat bagi seluruh umat manusia. Samuel Atman menjadi perhatian dunia selepas kesuksesan  ChatGPT yang merupakan produk OpenAl yang diluncurkan akhir 2019 dan pada medio Juni lalu Samuel Altman sempat datang ke Indonesia untuk berbagi pengetahuan mengenai kecerdasan buatan. Golden Visa memungkinkan Samuel Altman berkontribusi terhadap pembangunan pemanfaatan kecerdasan buatan di Indonesia. 

Selaku pemegang Golden Visa, Samuel Altman dapat menikmati sejumlah manfaat eksklusif dari jenis visa ini, di antaranya jalur pemeriksaan dan layanan prioritas di bandara, jangka waktu tinggal lebih lama, kemudahan keluar dan masuk Indonesia, serta efisiensi karena tak perlu lagi mengurus ITAS ke kantor Imigrasi. 

Golden Visa yang diterima Samuel Altman sebuah bukti konkrit peran Ditjen Imigrasi menyukseskan pembangunan ekosistem Artificial Intelligence di Indonesia. "Begitu sampai di Indonesia, ia tak perlu mengurus Izin Tinggal Terbatas (ITAS) di kantor Imigrasi, kita berikan karpet merah sebagai imbal balik atas sumber daya yang bisa mereka berikan untuk Indonesia," kunci Silmy  Karim. (ADVERTORIAL)