Hj Marhama SPd.

AKSELERASI- Menghadapi Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) tahun ajar 2017/2018, SDN 62 Lare-Lare, Kabupaten Luwu, melaksanakan bimbingan belajar (bimbel) atau les sore hari kepada 64 siswa-siswinya yang akan melaksanakan evaluasi belajar tahap akhir April mendatang.

Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 62 Lare-lare, Hj Marhama SPd, yang ditemui Sabtu (10/3/2018), menyebut dari 356 siswanya, sebanyak 64 yang akan mengikuti USBN. Untuk itu, mulai saat ini bimbel sore hari terus digelar untuk mematangkan persiapan siswa menghadapi USBN.

"Kita harapkan, 64 siswa dari tiga kelas yang akan menjalani USBN dapat lulus 100 persen. Tambahan jam pelajaran di sore hari, ditangani langsung oleh guru bidang studi mata pelajaran yang akan diujikan," terang Hj Marhama.

Selain bimbel pendalaman bahan ajar, tim guru bidang studi SDN 62 Lare-lare mengikutsertakan siswa-siswi kelas VI tryout. Upaya tersebut ditempuh supaya peserta USBN terbiasa menghadapi situasi ujian. (TOM)

Mus Taufik.

AKSELERASI- Standar nilai kelulusan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) untuk siswa SD/MI dan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) bagi siswa SMP/MTs di tahun ajaran 2017/2018 akan ditentukan langsung sekolah masing-masing. Disebutkan, saat ini pemerintah tak lagi menetapkan standar nilai kelulusan UNBK seperti pada tahun-tahun sebelumnya.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang (Kabid) Pemberdayaan SMP Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Palopo, Drs Mus Taufik MM, kepada Koran Akselerasi di ruang kerjanya, Jumat (9/3/2018) tadi. Disebutkan, jadwal pelaksanaan USBN SD/MI dan UNBK SMP/MTs berdasarkan petunjuk teknis (juknis) akan berlangsung April hingga Mei tahun ini.

"Berdasarkan jadwal yang ditetapkan, UNBK SMP/MTs sederajat berlangsung 23 hingga 26 April 2018. Sementara untuk USBN SD/MI dimulai tanggal 2 sampai 9 Mei 2018.

Masalah kelulusan siswa, sekolah atau satuan pendidikan yang menentukan lulus-tidaknya peserta USBN maupun UNBK. "Pemerintah tidak lagi mematok standar kelulusan pada USBN/UNBK SD/MI dan SMP/MI. Kelulusan siswa sepenuhnya mutlak kewenangan sekolah," tegas Mus Taufik.

Meski demikian, pihaknya tetap menargetkan kelulusan 100 persen kepada peserta USBN dan UNBK se Palopo.

"Target 100 persen kelulusan USBN/UNBK tetap menjadi prioritas kita. Agar mampu merealisasikan 100 persen kelulusan, sekolah-sekolah SD hingga SMP sederajat memberikan les atau bimbingan di luar jam reguler untuk para peserta didiknya yang akan mengikuti ujian evaluasi tahap akhir," kunci Mus Taufik. (ARI) 

Ketua KY-RI, Aidul Fitriciada Azhari, usai membawakan kuliah umum di Kampus IAIN Palopo.

AKSELERASI- Setiap mahasiswa harus memiliki integritas yang berbasis nilai kearifan lokal. Integritas harus dibangun mulai dari sekarang, untuk menangkal masuknya nilai-nilai budaya asing. Hal itu dipaparkan Ketua Komisi Yudisial RI, Prof DR Aidul Fitriciada Azhari SH M.Hum, saat membawakan kuliah umum di hadapan ratusan mahasiswa Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Kamis (8/7/2018).

"Sekarang ini, integritas di Indonesia tidak lagi menanamkan kearifan lokal bangsa sesuai ketetapan MPR No: 6/2001 yang mengatur tentang etika kehidupan berbangsa, yakni agama dan nilai budaya. Sejauh ini, amanat itu belum dilaksanakan dengan benar," katanya.

Beberapa tap MPR yang mengatur tentang nilai kearifan lokal, lanjut dia, belum terlalu diaplikasikan dalam kehidupan bangsa.

Untuk itu, seluruh elemen masyarakat khususnya mahasiswa mesti kembali membangkitkan power integritas yang diiringi nilai kearifan lokal bangsa Indonesia itu sendiri.

Rektor IAIN Palopo, DR Abdil Pirol MAg, sangat berterimakasih atas kedatangan ketua KY-RI bersama dengan rombongan ke kampus IAIN. Kuliah umum yang dilaksanakan ini, sudah pasti akan menambah wawasan para mahasiswa di 'kampus hijau' utamanya bagi mereka yang kelak akan menjadi calon-calon hakim. Selain itu, kegiatan kuliah umum ketua komisi yudisial tak lepas visi-misi IAIN yang mengedepankan pendidikan berbasis kearifan lokal.

Sekedar diketahui, kuliah umum ketua komisi yudisial di hadapan ratusan mahasiswa IAIN Palopo mengangkat tema "Membangun Integritas dengan Mengedepankan Kearifan Lokal". Acara tersebut, dipandu Wakil Dekan I IAIN, Muhammar Arafat Yusmad SH MH. (ARI) 

Willem Leppang Ampu Lembang SP.

AKSELERASI- Setiap tahun ajaran baru, SMK Al-Gazali Belopa, Kabupaten Luwu, selalu diserbu pendaftar siswa baru. Warga ingin menyekolahkan anaknya di SMK Al-Gazali, karena menilai sekolah tersebut memiliki kualitas mutu pendidikan yang baik di Bumi Sawerigading.

Peserta didik SMK Al-Gazali, dikenal kreatif dan inovatif. Sekolah tersebut, juga dilengkapi fasilitas yang lengkap, ruang lab yang memadai, dan sarana olahraga.

Guru SMK Al-Gazali, Willem Leppang Ampu Lembang SP, menyampaikan sekolah tersebut (SMK Al-Gazali, red) hadir di Belopa Utara-Luwu, dengan harapan terwujudnya masyarakat yang cerdas, terampil, mandiri, beriman, dan bertakwa.

Lulusan SMK Al-Gazali, papar dia, mampu bersaing di tingkat nasional, bahkan internasional. Di tahun ajaran baru 2018/2019, SMK Al-Gazali membuka enam program jurusan, yakni (ACN/TOM)
pertanian, farmasi, perikanan, teknik otomotif, TKJ, dan administrasi perkantoran.

Pengelola TK Taman Indah Tarramatekkeng ciptakan nuansa religi di lingkungan sekolah.

AKSELERASI- Dalam menjalankan aktifitas belajar mengajar, Taman Kanak-kanak (TK) Taman Indah, Desa Tarramatekkeng, Kabupaten Luwu, senantiasa menanamkan suasana religius di lingkungan sekolah.

Ketua Yayasan Taman Indah Tarramatekkeng, Drs Bahruddin, mengungkapkan kemampuan baca tulis Al-Quran menjadi salah satu tolak ukur pihaknya dalam menciptakan nuansa keagamaan.

"Sejak dini, anak-anak harus dibekali pengetahuan tentang Agama. Upaya ini, terus kita lakukan. Mereka (siswa, red) kita bimbing mendapatkan pengetahuan keagamaan, sehingga membentuk karakter peserta didik yang berakhlak," terangnya.

Selain menanamkan budaya religi di sekolahnya, TK Taman Indah Tarramatekkeng, didukung sederet prestasi membanggakan. Tengok saja, Kepala TK Taman Indah, Hasriati Bahar SAg, pernah mewakili Luwu di 2010 lalu, sebagai guru berprestasi tingkat Provinsi Sulsel. Kala itu, Hasriati Bahar terpilih sebagai guru teladan se Bumi Sawerigading untuk bertanding di ajang provinsi. Alhasil, keikutsertaannya tidak sia-sia. Ia pulang dengan membawa predikat peringkat pertama se Sulsel di ajang pemilihan guru teladan. (ANC/TOM)

Wisuda 541 mahasiswa Unanda Palopo.

AKSELERASI- Bertepatan dengan milad ke-XX, Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Rabu (28/2/2018), mewisuda 541 mahasiswanya yang tersebar di 10 program studi (prodi) jurusan.

Dalam rapat senat terbuka wisuda ke-XIV 2018 yang digelar civitas Unanda di Gedung Saodenrae Convention Centre (SCC) Palopo itu, sebanyak 36 wisudawan/wisudawati memperoleh Indeks Predikat Komulatif (IPK) tertinggi 3,98.

Rektor Unanda, DR Drs Marsus Suti M.Kes, menyampaikan wisuda S1 ini diikuti 541 mahasiswa dari 10 prodi dan tujuh fakultas, yakni Pertanian, Perikanan, Kehutanan, Ekonomi, Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Hukum, dan Teknik, di lima kampus Unanda di bawah naungan Yayasan To'Ciung Luwu.

"Saya ucapkan selamat kepada para wisudawan/wisudawati, khususnya mereka yang mencapai IPK cumlaude dengan mampu menyelesaikan studi tercepat hanya tiga tahun enam bulan," ucap Marsus Suti.

Ia berharap, ilmu yang didapatkan selama duduk di bangku kuliah kelak dapat bermanfaat bagi orang banyak. Tak lupa, Marsus Suti meminta para alumni yang baru saja menyelesaikan kuliahnya agar menjaga nama baik almamater.

Asisten II Pemkot Palopo, M Taufik, mewakili pjs walikota menekankan kepada mahasiswa yang diwisuda, kiranya menjaga sikap dan kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat. Mereka yang diwisuda tak hanya dituntut mengamalkan ilmu yang diperoleh, tetapi sikap dan kepribadian hendaknya tetap dijaga. (ARI)

Siswa SMKN2 Luwu siap ikuti UNBK tahun ajar 2017/2018.

AKSELERASI- Akhir tahun ajaran 2017/2018, Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Kabupaten Luwu akan mengikutsertakan sebanyak 357 siswa di evaluasi belajar tahap akhir Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) yang berlangsung sekitar April mendatang.

"Kita menargetkan 100 lulus UNBK di akhir tahun ajaran nanti. Untuk itu, mulai dari sekarang peserta didik terus kita bekali dengan bahan-bahan mata pelajaran yang bakal diujikan," tegas Kepala SMKN2 Luwu, Drs Ahmad, Selasa (27/2/2018).

SMKN2 Luwu membuka enam program studi (prodi) kejuruan/keahlian, yaitu Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ), Teknik Kendaraan Ringan (TKR), Teknik Sepeda Motor (TSM), Teknik Permesinan (TPM), Teknik Instalasi Listrik (TIL), dan Administasi Perkantora. 

Saat ini, pihak SMKN2 telah mempersiapkan sarana-prasarana pendukung pelaksanaan UNBK. Untuk menyukseskan UNBK, sekolah telah memiliki 120 unit komputer beserta aplikasi jaringan yang diperlukan menggelar UNBK. "Target kami, 100 persen lulus UNBK," kunci Ahmad. (TOM)

Ketua IKA UNCP, Muh Rajab (kanan) di acara reuni akbar IKA UNCP.

AKSELERASI- Suasana meriah mengiringi jalan santai yang digelar dalam rangka reuni akbar, Ikatan Alumni (IKA) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) tahun 2018. Sedikitnya 1000-an peserta, Minggu (25/2/2018), ikut ambil bagian menyemarakkan jalan santai memperebutkan puluhan hadiah doorprize menarik.

Dengan penuh antusias, peserta start dari Lapangan Gaspa menuju Kampus II UNCP, Jln Sungai Rongkong, Kota Palopo.

Setelah menempuh beberapa kilo meter, peserta langsung disambut undian doorprize, menyanyikan lagu alumni, serta aneka games menarik.

"Reuni akbar ini, merupakan wadah tepat bagi para alumni-alumni UNCP untuk berbagi cerita, melepas kangen, dan merajut bingkai silaturahmi. Banyak diantara alumni baru bertemu setelah beberapa tahun lamanya berpisah usai diwisuda," ucap Ketua Umum IKA UNCP, Muh Rajab.

Legislator Nasdem Sulsel asal Dapil Luwu Raya ini menambahkan, reuni akbar diselenggarakan untuk memupuk tali persaudaraan dan persahabatan di kalangan alumni dan keluarga besar UNCP.

"Melalui reuni akbar kita bisa saling menyapa, bercengkrama, dan berbagi informasi. Alhamdulillah, tadi saya sempat bertemu dengan teman-teman seangkatan saat duduk bangku kuliah, senang rasanya bisa menyapa mereka kembali," tutur Rajab.

Rektor UNCP, Prof Hanafie, mengapresiasi IKA UNCP menggelar reuni akbar. Sebagai salah satu perguruan tinggi tertua di Luwu Raya, UNCP memang perlu mengaktualisasi diri sebagai kampus yang telah banyak melahirkan kaum intelektual handal. (RLS)

HA Mudzakkar dan Pjs Walikota Palopo, A Arwin, mengikuti jalan santai milad ke-20 Unanda Palopo.

AKSELERASI- Peringatan milad ke-20 Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Minggu (25/2/2018), diwarnai kegiatan jalan sehat yang diikuti Bupati Luwu dua periode, HA Mudzakkar, dan Pejabat Sementara (Pjs) Walikota Palopo, A Arwin Azis, serta segenap civitas Unanda.

Sekitar 500-an peserta jalan santai menyambut dua dekade Unanda, mengambil start di Lapangan Andi Djemma mengitari Jln Andi Djemma hingga finish kembali di tempat yang sama.

HA Mudzakkar yang juga bakal calon Wakil Gubernur Sulsel periode 2018-2023 hadir dalam kapasitasnya selaku pembina Yayasan To Ciung Luwu Unanda.

"Kehadiran saya di sini tidak ada kaitannya dengan politik. Saya di sini, adalah pembina Yayasan To Ciung yang menaungi Unanda. Untuk itu, saya ikut di dalamnya memeriahkan milad ke-20 Unanda," tegas Cakka--, sapaan HA Mudzakkar.

Ia berharap, di usianya yang ke-20 tahun Unanda terus berbenah diri menjadi perguruan tinggi terkemuka di Indonesia khususnya Sulawesi Selatan. Pihaknya yakin, kelak Unanda akan menjadi kiblatnya pendidikan di Luwu Raya.

Di 2018 ini, Unanda mewisuda kepada 550 alumni terbaiknya. Proses wisuda, digelar sebanyak dua tahap. Agustus nanti, wisuda gelombang kedua.

Terpisah, Pjs Walikota Palopo, Andi Arwin meminta, segenap civitas Unanda turut mengawal pelaksanaan pilkada damai di Palopo pada tahun ini. Sebab, upaya tersebut merupakan tanggung jawab bersama. (HNR-TOM)

Dandim 1403/Swg, Letkol (Inf) Imasfy menyidak SMK Kartika.

AKSELERASI- Untuk mengecek kelancaran proses belajar mengajar (PBM) siswa dan guru, Dandim 1403/Swg, Letkol (Inf) M Imasfy SE, melakukan inspeksi mendadak (Sidak), ke SMK Kartika 2 Wirabuana, di Jln Opu Tosappaile, Sabtu (24/2/2018).

"Kehadiran kami di sini, untuk memastikan kelancaran aktifitas pendidikan di sekolah milik Yayasan Kartika Jaya Cabang XX Wirabuana Kodam XIV Hasanuddin Makassar," tegas Imasfy.

Di hadapan kepala SMK Kartika 2 Palopo, Drs Bambang Urip Setiyono, dandim mengingatkan pengelola sekolah agar senantiasa berkreasi dan berinovasi, sehingga kreatifitas siswa meningkat.

"Tingkatkan mutu pendidikan. Untuk mencapai kualitas yang diharapkan, pengelola sekolah mesti menegakkan kedisiplinan kepada peserta didik," imbuh Imasfy.

Disiplin tidak hanya di kalangan siswa, tetapi berlaku bagi tenaga guru, serta staf sekolah.

Usai melakukan pengarahan, dandim dan rombongan meninjau sejumlah bengkel praktek siswa per jurusan seperti bengkel listrik, otomotif, serta bengkel engin dan casis. (ARI) 

Pelantikan pengurus baru HMI Cabang Palopo.

AKSELERASI- Usai ditetapkan beberapa waktu lalu, 39 pengurus baru Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palopo periode 2018-2019, akhirnya resmi dilantik dan diambil sumpahnya, Jumat (9/2/2018), oleh Ketua Badan Koordinasi (Badko) HMI Sulselbar, Taufik Husain, bertempat di Auditorium SaokotaE, Rujab Walikota Palopo.

Pelantikan yang mengambil tema 'Reposisi Gerakan HMI, Sumbangsih Nyata Terhadap Ummat dan Negara' itu, dihadiri mantan Ketua Mahkama Konstitusi (MK) RI, Hamdan Zoelva.
Ketua Umum HMI Palopo, Taufik Mangula, menyatakan pihaknya akan selalu berbuat menegakkan tatanan hukum dan demokrasi di Kota Palopo dengan mendesak pihak-pihak yang berkompeten menyelesaikan persoalan yang dapat mencemarkan nama baik daerah.

Kepala Bappeda Palopo, Firmanzah DP, mewakili Walikota Palopo, HM Judas Amir, mengajak pengurus dan kader HMI yang dilantik, ikut menjaga kestabilan situasi dan keharmonisan pemkot dan HMI. Tugas HMI, kata dia, mengawal jalannya roda pemerintahan di kota berjuluk Idaman itu.

Ketua Badan Pengkajian Politik Islam, DR Hamdan Zoelva SH MH, mensupport dan mengapresiasi gerakan HMI mengawal dan mengawasi sistem demokrasi serta penegakan supremasi hukum di Indonesia, khususnya Palopo.

"Bangga saya dengan kiprah adik-adik HMI di Palopo, teruslah berbuat positif demi tegaknya hukum di negara kita," imbuh mantan Ketua MK RI ini. (ARI)

Pasangan Edwin-Ridwan menangkan pemilihan BEM-UNCP.

AKSELERASI- Lewat pemilihan secara langsung dan terbuka yang digelar, 30 Januari 2018 lalu, pasangan Edwin Palute dan Ridwan Asriadi, berhasil terpilih sebagai Ketua dan Wakil Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) masa bakti 2018-2019.

Edwin-Ridwan dinyatakan keluar sebagai pemenang oleh Majelis Perwakilan Mahasiswa (Maperwa) dan Komisi Pemilihan Mahasiswa (KPM), setelah berhasil memenangkan dua Tempat Pemungutan Suara (TPS) di kampus I dan kampus II. Di kampus I, Edwin-Ridwan mendulang 231 syara, sementara di kampus II, pasangan ini unggul dengan total 238 dukungan suara sah.

Dihubungi, Rabu (31/1/2018), Edwin Palute, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh mahasiswa UNCP yang telah menyukseskan pemilihan BEM.

"Terima kasih kepada yang telah mendukung kami. Amanah ini, akan kami laksanakan dengan sungguh-sungguh dan penuh tanggung jawab," tegas Edwin Palute yang juga kader Mapala UNCP (Mapato) itu.

Mikah Tandung, Ketua KPM UNCP, berharap seluruh pihak dapat menerima hasil pemungutan suara dengan ikhlas dan pemenang dari pemilihan mampu melaksanakan tugasnya menjalankan roda organisasi.

"Seluruh kontestan diharapkan menyambut berakhirnya 'pesta' pemilihan dengan suka cita. Sekarang, mari kita membesarkan BEM-UNCP. Kepada rektorat dan pihak-pihak berkompeten lainnya, sekali lagi terima kasih dukungannya atas terlaksananya pemilihan BEM periode satu tahun ke depan," pungkas Mikah. (JHON LEE GEROSI) 

Aksi demo mahasiswa Unanda Palopo mendesak rektorat menurunkan biaya ujian final.

AKSELERASI- Merasa terlalu mahal, mahasiswa Universitas Andi Djemma (Unanda) Palopo, Kamis (25/1/2018), menggelar aksi demonstrasi menuntut pihak rektorat menurunkan biaya ujian final yang dinilai memberatkan para mahasiswa.

Unjuk rasa ini, berlangsung aman dan tertib. Mahasiswa dalam aksinya menilai sesuai kajian data dari fakultas-fakultas, ada ketikdawajaran yaitu surplus anggaran yang peruntukannya tak diketahui selain honor panitia/pengawas.

Hasdi, salah satu pengunjukrasa mengungkapkan, surplus pengelolaan anggaran di kampus Unanda sebagian menunjukkan adanya item peruntukan yang tak jelas.

Koordinator aksi, Didit Prananda menambahkan, mahasiswa menuntut pengadaan dosen agama Hindu, dan transparansi beasiswa bidik misi, serta beberapa hal penting lainnya untuk segera direalisasikan.

Rektor Unanda Palopo, Marsus Suti, menyatakan pihaknya segera menelaah dan membahas tuntutan mahasiswa pada rapat tingkat pimpinan. Marsus Suti mengaku siap menandatangani perjanjian MoU bersama mahasiswa sekaitan tuntutan tersebut. (MDT)

Pameran aplikasi kecerdasan buatan yang digelar UNCP.

AKSELERASI- Selama beberapa hari ke depan, Universitas Cokroaminoto Palopo (UNCP) menggelar pameran aplikasi kecerdasan buatan. Kegiatan ini mengangkat tema 'Membangun Budaya Akademik Kampus Melalui Studi Eksperiensial guna Mewujudkan Mahasiswa Cerdas, Kreatif, dan Inovatif'.

Pameran aplikasi yang digelar Senin (15/1/2018) itu, diikuti mahasiswa fakultas teknik informatika dari empat mata kuliah, antara lain pengolahan citre digital, sistem pakar, multimedia, dan sistem informasi geografis, di bawah pengawasan dosen pembimbing, Aryadi Nurfalaq S,Si MT, Zulfiqar Busrah S.Si MSi, dan Safwan S.Kom MPd.

Ketua panitia, Andi Baso Kaswar SPd M.Kom, saat ditemui Selasa, 16 Januari 2018, mengungkapkan, pameran yang berlangsung sehari ini bertujuan menumbuhkan budaya akademik kampus sehingga mahasiswa lebih cerdas, kreatif, dan semakin inovatif.

"Melalui pameran ini diharapkan bisa terbangun budaya akademik yang baik di kalangan mahasiswa. Selain itu, mahasiswa dapat bangga akan karya sendiri dan percaya diri untuk tampil kreatif dan inovatif," kuncinya. (JHON LEE GEROSI) 

Sriwati.

Oleh: Sriwati
*) Penulis Adalah Alumni Australian Awards Fellowship asal Luwu Utara
SEJAK menjadi konsep dan gerakan universal, pendidikan inklusif telah menjadi rujukan baru bagi pelaksanaan pendidikan di berbagai negara. Indonesia merupakan salah satu negara yang meratifikasi deklarasi pendidikan inklusif yang bertujuan memfasilitasi kebutuhan pendidikan bagi semua peserta didik, termasuk anak berkebutuhan khusus (ABK).

Namun, dalam pelaksanannya masih muncul banyak permasalahan di lembaga-lembaga penyelenggara pendidikan, terutama berkaitan dengan manajemen pelaksanaan dan tenaga pendidik. Studi ini bertujuan untuk menelusuri berbagai permasalahan yang muncul dalam penyelengaraan pendidikan inklusif, selanjutnya mencoba menawarkan beberapa alternatif solusi terhadap persoalan-persoalan tersebut.

Studi ini menggunakan metode literature review dan deskriptif kualitatif untuk mengungkap fenomena penerapan pendidikan inklusif di Indonedia. Hasil kajian menunjukkan, terdapat berbagai permasalahan yang ditemui terkait kesiapan manajemen sekolah dan kurangnnya kompetensi guru dalam menerapkan pendekatan pendidikan inklusif. Persoalan tersebut berjalin berkelindan dengan kurangnya partisipasi publik dalammendukung pendidikan inklusif.

Sebagai akibat kungkungan persepsi pola pendidikan lama. Sebagai out put, studi ini merekomendasikan untuk melakukan sosialisasi dan gerakan massif yang menanamkan prinsip-prinsip pendidikan inklusif sebagai bagian dari gerakan persamaan hak dan kesetaraan bagi semua manusia.

Seiring pesatnya perkembangan isu demokrasi yang mengedepankan kesetaraan (equity) dan persamaan hak (equality of right) bagi semua manusia, telah memmengaruhi berbagai aspek kehidupan manusia. Salah satu aspek yang terpapar isu global tersebut adalah bidang pendidikan yang mulai mengadopsi nilai-nilai kesetaraan dan persamaan dalam pelaksanaannya. Hal ini tidak lain demi untuk memberikan peluang yang sama bagi semua orang untuk meningkatkan dan mewujudkan potensi yang ada dalam diri masing-masing melalui pendidikan. Pendidikan sebagai hak untuk semua orang (education for all) telah tercantum dalam berbagai instrumen pada level internasional seperti Deklarasi Universal 1948 (Declaration of Human Rights) dan dalam instrumen-instrumen yang lebih rinci seperti deklarasi Jomtien dan Konvensi PBB tentang Hak Anak.

Namun momentum impresif  yang menjadi acuan pendidikan inklusif terjadi saat The Salamanca Statements Framework for Action on Special Need Education(1994) di Spanyol. Sejak itulah pendidikan inklusif menjadi gerakan universal yang diratifikasi oleh sebagian besar negara di dunia. Berbagai instrumen tersebut hendak memberikan jaminan dan proteksi bagi semua lapisan masyarakat, terutama kelompok-kelompok tertentu, termasuk anak penyandang cacat, dan kelompok-kelompok yang sangat rentan untuk dipinggirkan memiliki hak yang sama dalam memeroleh pendidikan. Hak untuk memperoleh pendidikan dalam  sistem pendidikan umum dan tidak didiskriminasikan adalah hak segala bangsa tanpa terkecuali.

Secara yuridis formal, kebijakan pendidikan di Indonesia sebenarnya telah sejalan dengan berbagai isu dan instrument internasional. Hal ini tampak dalam konstitusi dan beberapa peraturan perundang-undangan lainnya. UUD 1945 pasal 31 ayat 1 menyatakan bahwa: "Tiap warga negara berhak mendapat pengajaran". UU Nomor 4 tahun 1997 pasal 5 menyebutkan "Setiap penyandang cacat mempunyai hak dan kesempatan yang sama dalam aspek kehidupan dan penghidupan". Namun, realitas pelaksanaannya dalam lingkup pendidikan justru masih jauh dari tipe ideal pendidikan inklusif. Bahkan terkadang sebagian besar proses pendidikan masih mendistorsi prinsip-prinsip inklusivitas yang semestinya. Penyelenggara pendidikan masih terkungkung dalam paradigma lama yang melihat anak berkebutuhan khusus sebagai beban bagi sekolah reguler.

Persepsi seperti ini menimbulkan kondisi yang membuat belum semua anak usia sekolah, terutama anak berkebutuhan khusus, dapat ditampung di semua sekolah pada umumnya. Selama ini anak berkebutuhan khusus (ABK) belum mendapat pelayanan dan perhatian secara proporsional dan profesional melalui sekolah umum atau reguler. Mereka cenderung masih dilayani di sekolah-sekolah khusus (SLB).

Kenyataan seperti di atas menjadi tantangan tersendiri dalam upaya meningkatkan taraf pendidikan anak. Di samping terkait dengan persoalan manajemen pendidikan dan keterbatasan personil. Lebih dari itu, model pendidikan tersebut mengidap persoalan diskriminasi yang sangat akut. Hal ini terjadi ketika masih terdapat sekolah yang tidak bersedia menerima anak berkebutuhan khusus karena merasa tidak mampu melayaninya. Atau mungkin dapat diterima di sekolah terdekat, tetapi  karena ketiadaan guru pembimbing khusus, sehingga mereka tinggal kelas dan akhirnya putus sekolah. Tentu saja, persoalan tersebut berdampak pada sebagian anak-anak berkebutuhan khusus karena bukan saja tidak dapat menikmati fasilsitas pendidikan, tetapi juga hak-hak dasarnya untuk menikmati pendidikan terabaikan. Secara umum pendidikan adalah usaha sadar dan teren cana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi pribadinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdas an, akhlaq mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Terminologi inklusif lawan kata inklusi adalah eksklusi yang berarti penolakan, keterbatasan dan ketidakberdayaan dan sering mengarah kepada frustasi dan kebencian. Dengan demikian pendidikan inklusif adalah bentuk penyelenggaraan pendidikan yang menyatukan anak-anak berkebutuhan khusus dengan anak-anak normal pada umumnya untuk belajar. Dalam konteks inklusif, pendidikan tidak mempermasalahkan apakah anak dapat mengkuti program pendidikan, namun melihat para guru dan sekolah agar dapat mengadaptasi program pendidikan bagi kebutuhan individu.

Di tengah derasnya arus tuntutan kesetaran dan persamaan hak di berbabagi aspek kehidupan tidak terhindarkan ikut menerpa bidang pendidikan. Dalam kondisi perkembangan yang pesat seperti saat ini, maka pendidikan harus mampu mengubah paradigma berpikir dan pelaksanaannya agar bisa bersinergi dengan tuntutan jaman. Perubahan paradigma pendidikan menuju pola pendidikan inklusif menjadi suatu keniscayaan sejarah yang tak mungkin dielakan lagi. Program pendidikan inklusif merupakan bagian dari gerakan global yang dicanangkan oleh beberapa negara di dunia terkait dengan isu pendidikan untuk semua. Gerakan ini berangkat dari beberapa instrument internasional tentang ha-hak asasi manusia yang terkait dengan pendidikan anak. Instrument tersebut berawal dari dokumen Deklaration of Human Rights (Deklarasi Universal Hak-hak Azasi Manusia) 1948 yang menegaskan bahwa “Setiap orang mempunyai hak atas pendidikan. Selanjutnya diperkuat dengan Konvensi PBB tentang Hak Anak 1989, suatu dokumen yang yang telah ditandatangani oleh semua negara kecuali dua negara (Amerika Serikat dan Somalia), yang menyatakan prinsip-prinsip dasar pendidikan anak. Konvensi tersebut menekankan beberapa ketentuan tentang pendidikan dengan prinsip non diskriminasi yang secara spesifik terkait anak penyandang cacat, kepentingan terbaik anak, dan hak untuk kelangsungan hidup dan perkembangan.

Pendidikan inklusif merupakan suatu strategi untuk mempromosikan pendidikan universal yang efektif karena dapat menciptakan sekolah yang responsif terhadap keberagaman karakteristik dan kebutuhan anak. Di samping itu, pendidikan inklusif didasarkan pada hak asasi, model sosial, dan sistem yang disesuaikan pada anak dan bukan anak yang menyesuaikan pada sistem. Selanjutnya, pendidikan inklusif dapat dipandang sebagai pergerakan yang menjunjung tinggi nilai-nilai keyakinan dan prinsip-prinsip utama yang berkaitan dengan anak, pendidikan, keberagaman, dan diskriminasi, proses partisipasi dan sumber-sumber yang tersedia. Sebelum mencuatnya model pendidikan inklusif sudah berlangsung eksprerimentasi model-model pendidikan. Model pendidikan khusus tertua adalah model segregasi yang menempatkan anak berkelainan di sekolah-sekolah khusus, terpisah dari teman sebayanya. Di Indonesia pendidikan khusus ini dinamakan Sekolah Luar Biasa (SLB). Sekolah-sekolah ini memiliki kurikulum, metode mengajar, sarana pembelajaran, sistem evaluasi, dan guru khusus.

Dari segi pengelolaan, model segregasi memang menguntungkan, karena mudah bagi guru dan administrator. Namun demikian, dari sudut pandang peserta didik, model segregasi merugikan. Model segregatif tidak menjamin kesempatan anak berkelainan mengembangkan potensi secara optimal, karena kurikulum dirancang berbeda dengan kurikulum sekolah biasa. Kecuali itu, secara filosofis model segregasi tidak logis, karena menyiapkan peserta didik untuk kelak dapat berintegrasi dengan masyarakat normal, tetapi mereka dipisahkan dengan masyarakat normal. Kelompok anak tertentu memiliki kelainan, sehingga harus terpisah dengan ‘kebutuhan pendidikan khusus’ dan seringkali disebut ‘anak berkebutuhan khusus’. (****)

Penandatanganan MoU antara STIKES Mega Buana dan FKM UNHAS.

AKSELERASI- Penguatan kerja sama antar lembaga perguruan tinggi terus dikembangkan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mega Buana Palopo dalam rangka mengukuhkan predikat sebagai 'kampusnya orang kesehatan' di Kota Palopo dan Luwu Raya, dengan menjalin kerja sama Memorandum of Understanding (MoU) dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Hasanuddin (UNHAS) Makassar.

Penandatanganan MoU di bidang pengembangan kompetensi serta peningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) itu, dilakukan Sabtu (13/1/2018), bertepatan dengan pelantikan pengurus Asosiasi Institusi Pendidikan Kesehatan Masyarakat Indonesia (AIPTKMI) Reginal Timur. Nota kesepahaman ditandatangani Ketua STIKES Mega Buana, Hj DR Nilawati Uly S.Si Apt M.Kes, bersama Dekan FKM UNHAS, Prof DR drg Andi Zulkifli M.Kes.

Nilawati Uly yang dihubungi Koran Akselerasi petang tadi, menjelaskan  MoU antara STIKES Mega Buana dan FKM UNHAS, merupakan bagian dari upaya menjalin hubungan kelembagaan antar kedua institusi pendidikan tersebut.

"Kerjasamanya meliputi pelaksanaan fungsi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat yang meliputi kerja sama studi banding pengelolaan pendidikan tinggi kesehatan masyarakat, kerjasama penelitian dosen dan mahasiswa, kerjasama pengabdian ke masyarakat yang relevan dengan visi-misi perguruan tinggi, dan kerja sama kegiatan ilmiah seperti seminar, workshop, serta kegiatan ilmiah lainnya baik skala nasional maupun internasional," terang Nilawati Uly.

Selain itu, STIKES Mega Buana dan FKM UNHAS bekerjasama dalam akses fasilitas perpustakaan antar perguruan tinggi, kerjasama bidang laboratorium dalam kaitannya kurikulum kesehatan masyarakat yang disesuaikan kondisi masing-masing institusi.

"Point ketujuh atau yang terakhir dari kerjasama itu, peningkatan kerjasama saling menguntungkan antar kedua belah pihak khususnya penguatan program studi (prodi) S1 Kesmas," papar Nilawati Uly.

Sekedar informasi, baru-baru ini STIKES Mega Buana mendapat penilaian akreditasi B masing-masing untuk prodi S1 Keperawatan dan Profesi Ners. (TOM/ABK) 

Ketua STIKES Mega Buana, Nilawati Uly, saat menyambut mahasiswa.

AKSELERASI- Mulai Rabu (3/1/2018), staf pengajar, dan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Mega Buana Palopo, kembali berkampus pasca libur menyambut pergantian tahun.

Semangat baru mengiringi hari perdana civitas akademika STIKES Mega Buana mengawali proses perkuliahan di awal tahun 2018. Meski cuaca mendung dan hujan gerimis, pengelola kampus serta mahasiswa tetap semangat hadir untuk mengikuti aktifitas perkuliahan.

Di pagi itu, Ketua STIKES Mega Buana Palopo, DR Hj Nilawati Uly S.Si Apt M.Kes, menyambut satu per satu pengelola dan mahasiswa STIKES Mega Buana di pintu masuk ruangan kampus.

Kalimat "We Love MB" menjadi salam pembuka mengawali masuknya 2018 di lingkup birokrat kampus STIKES Mega Buana. Nilawati Uly menyambut satu per satu pengelola kampus dengan membagikan 'cup-cake' bertemakan 'Kami Cinta STIKES Mega Buana' yang diserahkan langsung Dirut RS Mega Buana Palopo itu.

Setelah bersalam-salaman, Nilawati didampingi pengelolanya menyambut kedatangan mahasiswa, dengan membagikan roti dan air minum untuk sarapan pagi.

Untuk diketahui, STIKES Mega Buana Palopo memiliki empat program studi (prodi) unggulan, yang meliputi prodi S1 Kesehatan Masyarakat (Kesmas), S1 Keperawatan, Profesi Ners, dan Prodi DIV Kebidanan. Khusus Prodi DIV Kebidanan, satu-satunya di Luwu Raya hanya dibuka di kampus STIKES Mega Buana. (TOM/ABK) 

Abd Pirol.

AKSELERASI- Memperingati Hari Amal Bakti (HAB) ke-72 Kementerian Agama (Kemenag) RI, jajaran Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Palopo, Rabu, 3 Januari 2017, menggelar dzikir dan tasyakuran.

HAB ke-72 tahun ini, mengangkat tema "Kita Tegakkan Nila-nilai Integritas, Profesional, Tanggung Jawab, Inovasi, dan Keteladanan Sebagai Ruh Budaya Kerja Kemenag".

Dalam sambutannya, Rektor IAIN Palopo, DR Abd Pirol MAg, berharap seluruh pegawai Kemenag-RI dapat menjadi pelopor menjaga kedamaian dan berharap bisa mengamalkan nilai budaya di lingkungan kampus dengan menegakkan tri dharma perguruan tinggi kepada mahasiswa. "Insan Kemenag hendaknya menjadi pelopor menjaga kedamaian dan nilai budaya luhur," imbuh Pirol.

Sementara, Kepala Bappeda Palopo, Firmanzah DP, mewakili walikota, menilai jajaran Kemenag mampu bersinergi menjalankan tanggung jawab bersama mewujudkan Kota Palopo lebih berintegritas, profesional, dan berkiblat pada Agama, serta budaya lokal. (ARI)

Kadis Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo, foto bersama usai pelantikan kepsek SMA/SMK se Sulsel.

AKSELERASI- Dari 519 kepala sekolah (kepsek) SMA/SMK yang dilantik Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (7/12/2017), di halaman kantor gubernuran, sebanyak 90 orang diantaranya merupakan kepsek SMA/SMA negeri asal Luwu Raya.

Informasi yang diperoleh Koran Akselerasi, nama-nama kepsek SMA di Luwu Raya yang dimutasi, untuk Kota Palopo, kepsek SMAN1 dijabat, Muhammad Arsyad, kepsek SMAN2, dijabat Hj Kamlah SPd MPd, kepsek SMAN3, Hairuddin SPd MPd, kepsek SMAN4, Drs H Esman MPd, kepsek SMAN5, Alimus SPd MPd, dan kepsek SMAN6, Drs Basman SH MM.

Tingkat SMK, posisi kepsek SMKN1, dijabat Drs Syamsuddin, kepsek SMKN2, Nobertinus SH MH, kepsek SMKN3, Ridwan ST MSi, kepsek SMKN4, Drs M Nasir MT, kepsek SMKN5, Hajaruddin ST, kepsek SMKN6, Drs Harbi MPd, dan kepsek SMKN7 dipercayakan kepada Supriono SPd.

Di Kabupaten Luwu, kepsek yang turut dilantik, Drs Nurdin Muin MPd, tetap pada jabatan sebelumnya, yakni Kepsek SMAN1, kepsek SMAN2, dijabat Drs Syafaruddin Kadir MPd, kepsek SMAN3, Dra Hj Andi Rawe MPd, SMAN4, Sarira Alla Manurun SS, kepsek SMAN5, Drs Litak Marimbun M MPd, kepsek SMAN6, Seniman SPd MSi, kepsek SMAN7, La Tau SPd MM, kepsek SMAN8, Drs Suyuti Pananrang MM, kepsek SMAN9, Drs Wahyuddin ML, kepsek SMAN10, Drs HA Burhan MM, kepsek SMAN11, Drs Sofyan Anton, kepsek SMAN12, Drs Arifin MPd, kepsek SMAN13, Piman SPd, kepsek SMAN14, Widodo SPd, kepsek SMAN15, Kartini SPd, kepsek SMAN16, Nasrullah SPd, kepsek SMAN17, Muzakkir SPd, kepsek SMAN18, Mushafruddin SPd, dan kepsek SMAN19, Muhajir SPd.

Kepsek SMK di Luwu yang dilantik, meliputi kepsek SMKN1, Ridwan Rajab SAg, kepsek SMKN2, Drs Ahmad, kepsek SMKN3, Drs Damis Asang MPd, kepsek SMKN4, Harianto Gommo SPd, kepsek SMKN5, Drs Harbi, kepsek SMKN6, Sulaeman Sapu, kepsek SMKN7, Drs Alimin MPd, kepsek SMKN8, Safaruddin ST, kepsek SMKN9, Drs Suardi Arif MM, kepsek SMKN10, Aliyas SPd, kepsek SMKN11, Nur Insani SPd, kepsek SMKN12, Agustinus Mathius ST, dan kepsek SMKN13, Irhamuddin SPd.

Sementara, kepsek SMA di Lutra yang ikut serta dilantik, kepsek SMAN1, Drs Rasnal MPd, kepsek SMAN2, Baco Samsir SPd, kepsek SMAN3, Jasman SPd, kepsek SMAN4, H Yangmani SPd MSi, kepsek SMAN5, Juarni Andai SPd, kepsek SMAN6, Adnyana SPd, kepsek SMAN7M Eko Yani P SPd MPd, kepsek SMAN8, Suhardi SPd, kepsek SMAN9, Herianto SPd MPd, kepsek SMAN10, Idris SPd, kepsek SMAN11, A  Abdillah Thamrin SSi MSi, kepsek SMAN12, Drs M Azhari Said, kepsek SMAN13, Arifin S SPd, kepsek SMAN14, HJ Safruddin SPd, kepsek SMAN15, Ahmadi S.Kom, kepsek SMAN16, Habil Rikzan SAg, kepsek SMAN17, M Jufri, kepsek SMAN18, Jamiluddin SE, dan kepsek SMAN19, Drs Bahri.

Untuk kepsek tingkat SMK se Lutra, terdiri kepsek SMKN1, Yulianto SPd MSi, kepsek SMKN2, Kristina ST M.MPd, kepsek SMKN3, Drs Supriadi, kepsek SMKN4, Drs Agus Utomo, kepsek SMKN5, Ardhi Noer SPd MSi, kepsek SMKN6, Jaya Lamasseng S.Kom MPd, kepsek SMKN7, Aris SP MSi, dan kepsek SMKN8, Mustajab Ponta SPd.

Kepsek SMA di Luwu Timur dilantik gubernur, kepsek SMAN1, Drs M Saleh MM, kepsek SMAN2, Adam SPd, kepsek SMAN3, Drs M Anwar, kepsek SMAN4, Edy Hartono, kepsek SMAN5, Nursalam SPd MSi, kepsek SMAN6, Drs Imam Sopi'i, kepsek SMAN7, Zarkasih Ahmad SPd, kepsek SMAN8, Drs Bakhtiar MSi, kepsek SMAN9, Nursidi SPd, kepsek SMAN10, Iwanuddin SPd, kepsek SMAN11, Sahar SPd, kepsek SMAN12, Sunardi SPd MPd, dan kepsek SMAN13, Rahmat Ilahi SPd. Sedang kepsek SMK se Lutim, hanya dua orang, yaitu kepsek SMKN1, Kadir SPd MM, dan kepsek SMKN2, Muliayama Tanjung A Parenrengi SPd.

Gubernur Sulsel, Syahrul Yasin Limpo, didampingi Kadis Pendidikan Sulsel, Irman Yasin Limpo menjelaskan kepsek yang dilantik ini merupakan figur-figur tepat yang dinilai mampu memajukan pendidikan di tiap satuan pendidikan. Mereka sebelum ditetapkan, telah diseleksi sedemikian rupa mulai dari tingkat UPTD di daerah kabupaten/kota masing-masing. (TOM)

Agustinus ST.

AKSELERASI- Tambahan tenaga pengajar berstatus Aparatur Negara Sipil (ASN), nampaknya masih sangat dibutuhkan SMK Negeri 1 Walenrang Timur (Waltim), Kabupaten Luwu.

Kepala SMKN 1 Walenrang Timur, Agustinus ST, yang ditemui di ruang kerjanya, Jumat (24/11/2017), mengaku saat ini pihaknya kekurangan SDM guru khususnya yang berstatus sebagai ASN.

Keterbatasan itu, lanjut dia, sangat berpengaruh terhadap proses kegiatan belajar mengajar di sekolah. Pasalnya, jumlah pengajar yang dimiliki SMKN1 Walenrang Timur sekarang ini, hanya berkisar 15 orang. Itu pun merupakan guru honorer.

"Jumlah siswa kita di SMKN1 Walenrang Timur ini, sebanyak 93 orang. Hanya saja, kendala yang kami hadapi ketersediaan tenaga guru berstatus ASN sangat-sangat minim sekali," keluh Agustinus. (SYARIF TAHIR)