![]() |
Walikota Palopo rapat virtual dengan jajaran Kemendikbudristek RI. |
PALOPO- Meski Luwu tercatat dalam sejarah sebagai kerajaan tertua di Sulawesi Selatan, namun sayang hingga saat ini, Tanah Luwu belum memiliki bahasa daerah yang resmi. Agar tidak tertinggal dari daerah lain, maka ke depan Luwu diharapkan bisa mempunyai bahasa lokal sendiri.
Hal tersebut dikemukakan Walikota Palopo, Drs HM Judas Amir MH, saat melaksanakan rapat virtual terkait naskah kerja sama antara Pemkot Palopo dan Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek RI, Jumat (22/7/2022). Zoom meeting ini, berlangsung di ruang kerja walikota lantai III gedung Balaikota. Pada rapat itu, Walikota didampingi Asisten I, Muh Ihsan Asharuddin, Kepala Balitbangda, Andi Enceng, Sekretaris Dinas Pendidikan, Asnita Darwis, dan para Kabag lingkup sekretariat Pemkot.
"Hampir semua kabupaten di sekitar Luwu Raya seperti misalnya Tana Toraja, Pamona, dan lain-lain punya bahasa daerah. Sampai saat ini, kita di Tanah Luwu belum memiliki bahasa daerah resmi, oleh karena itu kami siap mengikuti petunjuk dan arahan dari Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek agar harapan tersebut dapat segera tercapai," ucap Judas Amir.
Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Kemendikbudristek, Hafidz Mukhsin, berjanji pihaknya segera menindaklanjuti apa yang menjadi harapan Pemkot Palopo. Sementara, Kepala Balai Bahasa Sulsel, Yani Prayono, menambahkan bahwa pembinaan dan perlindungan bahasa daerah harus menjadi penekanan dan poin penting dalam pertemuan ini. (RLS/MUDZAKKAR DJABAL TIRA)
Tidak ada komentar: