Pohon tumbang di Jl KH Akhmad Razak,Kota Palopo, Sabtu (30/10/2021) malam kemarin. |
PALOPO- Dampak kerusakan yang timbul akibat bencana banjir dan angin puting beliung di Kota Palopo, Sabtu (30/10/2021) malam lalu, ternyata sangat parah. Badan Penanggulangan Becana Daerah (BPBD) Palopo merilis data ratusan rumah milik warga rusak akibat banjir yang disertai puting beliung.
Kepala BPBD Palopo, Anthonius Dengen, kepada Koran Akselerasi, Minggu, 31 Oktober 2021, mengungkapkan selain rumah warga, beberapa pohon juga tumbang ke jalan raya akibat amukan puting beliung tadi malam. Meski demikian, tidak ada korban jiwa dalam musibah bencana alam tersebut.
Total 324 rumah warga dan 12 rumah ibadah rusak akibat amukan puting beliung, jumlah terbanyak di Kecamatan Wara sebanyak 100 rumah ditambah 12 rumah ibadah, di Wara Barat 2 rumah, Wara Timur 141 rumah, Wara Selatan 18 rumah, Mungkajang 22 rumah, Wara Utara 30 rumah, Sendana 8 rumah, dan Bara 3 rumah.
Sementara banjir merendam sedikitnya 555 rumah warga masing-masing 147 rumah di Kecamatan Bara dan 408 rumah di Telluwanua. Banjir ini, ikut mengakibatkan rusaknya Jembatan Miring di poros trans Sulawesi--, Telluwanua, serta menggenangi kurang lebih 13 Ha sawah di wilayah tersebut.
Selain itu, di Kecamatan Wara Barat terdapat 10 titik tanggul mengalami kerusakan dan 12 pengairan di wilayah tadi (Wara Barat, red) juga rusak dalam peristiwa semalam. Sementara, longsor menyebabkan tertimbunnya setengah jalan di Kelurahan Pentojangan dan Battang.
Anthonius dengan mengungkapkan, langkah tanggap darurat yang telah dilakukan BPBD bersama tim dari OPD lainnya, antara lain mengevakuasi warga terdampak banjir, membersihkan pohon yang tumbang, mengatur arus lalu-lintas di kawasan Jembatan Miring, dan mengkoordinasikan kerusakan fasilitas Jembatan Miring dengan pihak Balai Besar Provinsi. (MUDZAKKAR DJABAL TIRA)
Tidak ada komentar: