![]() |
Edy H Maiseng (EMAS). |
Namanya, sempat masuk deretan bursa calon kepala daerah yang akan bertarung di Pemilihan Walikota (Pilwalkot) Palopo 2018. Bahkan, ketika itu Edy Maiseng sempat lolos tahapan fit and propert tes yang digelar tiga partai politik (parpol) pengusung di Jakarta. Sayangnya, ia 'tersisih' saat proses penjaringan memasuki babak final, dengan berbagai pertimbangan yang berlaku di internal parpol.
Meski impiannya memanaskan persaingan cawalkot kandas, Edy Maiseng tetap sadar--, ia belum ditakdirkan memimpin Kota Palopo. Mungkin di masa yang akan datang, peluang itu akan datang.
Tetapi, niat dan ketulusannya berbakti kepada masyarakat tidak terhenti seiring berakhirnya agenda pilwalkot. Kini, ia menatap perhetalan Pemilihan Legislatif (Pileg) dengan optimisme yang tinggi. Ya, masih ada jalan mengurus dan melayani masyarakat lewat jalur legislatif.
Dihubungi, Kamis (19/7/2018), EMAS--, demikian jargon politik Edy Maiseng, menegaskan, keputusan dirinya maju ke legislatif, didasar lima pertimbangan. Ia paham betul, esensi seorang wakil rakyat adalah mengurus dan melayani rakyat.
"Kenapa saya mau menceburkan diri maju Pilcaleg Kota 2019 lewat PDI-P. Pertama, kita ingin pilcaleg memakai akal sehat bukan transaksional maupun penggunaan power hegemonic kekuasaan," ulas Edy Maiseng.
Kedua, dirinya mau orang-orang yang duduk di parlemen paham tentang demokrasi paling penting tugas utama dewan. Fungsi anggota DPRD selain legislasi, yakni pengawasan dan budgeting.
Ketiga, Edy Maiseng siap mewujudkan gagasan bahwa rakyat berdaulat adalah rakyat yang berorientasi rasionalitas dan kesadaran memilih orang-orang yang memiliki integritas dan berkarakter mewakili amanah mereka di DPRD.
Keempat, perlu ada check and balancing antara legislatif dan eksekutif, sehingga memungkinkan munculnya pemerintahan yang bersih, transparan, dan pro rakyat.
Terakhir atau yang kelima, DPRD mesti diisi para negarawan, bukan seperti stigma publik yang duduk di sana (gedung DPRD, red) sekumpulan para "Pencari Kerja" (jobless) atau orang-orang yang ingin memperlihatkan eksistensi sosialnya sebagai orang yang 'terhormat'. Padahal sesungguhnya, mereka itu adalah 'pelayan' yang tugasnya mengurusi kepentingan rakyat.
"Faktor ini-lah yang mendasari saya terjun ke kancah politik dengan ikut bertarung di Dapil 1 Palopo di Pileg 2019 mengendarai PDI-P," beber ayah dari tiga orang anak ini.
Sekedar diketahui, majunya Edy Maiseng ke gedung DPRD kota, akan membawa warna baru di lingkungan legislatif daerah. Selama ini, ia dikenal memiliki kemampuan yang komplit. Selain berprofesi sebagai notaris, EMAS merupakan seorang motivator dan pendiri lembaga pelatihan dan pengembangan SDM, Kaizen Learning. Tak heran jika, dalam sepak terjangnya Edy Maiseng dibekali tingkat intelegensi yang tinggi, disamping itu lewat tulisan-tulisannya yang berbobot menjadikan Edy Maiseng salah satu sastrawan tersohor di eranya. (TOM)
Tidak ada komentar: