![]() |
PETUGAS dari Dinas Ketahanan Pangan Palopo tengah melakukan uji sampel terhadap mamin dan sayur. |
Sebanyak 31 sampel diambil untuk diteliti, rinciannya 28 mamin berasal dari Lagota, dan tiga jenis sayur yang diambil dari petani yang ada di Lebang, Wara Barat.
Ani Palinggi, salah seorang tim peneliti Dinas Ketahanan Pangan Palopo, kepada Koran Akselerasi, menjelaskan setiap sampel yang diteliti membutuhkan waktu sekitar 20 menit. Bahan mamin dites menggunakan methyl yellow dan rhodamin untuk mengetahui tingkat penggunaan zat pewarna. Adapun boraks digunakan sebagai bahan pengawet. "Untuk sayuran yang diteliti memakai arsen. Ini untuk mengetahui, apakah ada zat berbahaya dalam kandungan sayuran tersebut," jelasnya.
Pihak dinas ketahanan pangan belum bisa memaparkan hasil temuan dari penelitian yang dilakukan. "Setiap bahan mamin/sayuran yang diperiksa memerlukan waktu minimal 20 menit," sebut Ani Palinggi.
Untuk saat ini, dirinya belum dapat merincikan temuan yang diperoleh lewat penelitian di laboratorium dinas ketahanan pangan.
"Mungkin hari Senin depan, hasilnya sudah bisa kita uraikan satu per satu. Kami masih sementara merampungkan penelitian terhadap 28 sampel mamin dan tiga jenis sayur tersebut," kunci Ani Palinggi. (ISL)
Tidak ada komentar: