![]() |
WALIKOTA Palopo, HM Judas Amir, berbincang dengan anggota Muspida di Upacara Hari Lahir Pancasila. |
"Pemahaman yang tak sejalan dengan Pancasila, mesti kita waspadai secara bersama. Pemerintah sudah pasti akan bertindak tegas terhadap organisasi atau gerakan anti Pancasila, anti UUD 1945, anti-NKRI, maupun anti-Bhinneka Tunggal Ika, termasuk gerakan paham komunisme yang jelas-jelas dilarang di Indonesia," tegas HM Judas Amir.
Dengan Pancasila, lanjut HM Judas Amir, Indonesia menjadi harapan dan rujukan masyarakat internasional untuk membangun dunia yang damai, adil, dan makmur di tengah kemajemukan. Untuk itu, ia mengajak peran aktif ulama; ustadz, pendeta, pastor, bhiksu, pedanda, tokoh masyarakat, pendidik, pelaku seni dan budaya, pelaku media, birokrasi, TNI/Polri, dan seluruh komponen masyarakat menjaga Pancasila.
Hadir dalam upacara, Dandim 1403/Swg, Letkol (Kav) Cecep Tendi Sutendi, Kapolres Palopo, AKBP Taswin SIk MH, para staf ahli walikota, pengurus FKUB, pimpinan OPS, dan camat/lurah se Kota Palopo.
Sekedar diketahui, upacara ini baru pertama kali digelar sejak 71 tahun Indonesia merdeka, bertempat di Lapangan Gaspa. Tema yang diangkat; 'Saya Pancasila'. Hadirnya tokoh Agama dari berbagai Agama, sebagai simbol Kebhinekaan.
Sebelumnya, Ketua DPRD Palopo, Harisal A Latief, membacakan Kepres No: 24/2016, tentang penetapan 1 Juni 2017 sebagai hari libur nasional tuk memperingati Hari Lahir Pancasila. (ISL)
Tidak ada komentar: