 |
| Warga tak sepakati hasil taksasi biaya ganti rugi lahan perluasan Bandara I Lagaligo Bua. |
BUA- Dinilai tidak rasional, warga Desa Pabbaresseng, Kecamatan Bua, Kabupaten Luwu, menolak besaran nilai biaya ganti rugi lahan terkait perluasan Bandara I Lagaligo Bua. Harga yang ditetapkan tim Appraisal, dianggap kurang manusiawi.
Yusuf, salah-satu pemilik lahan yang juga warga Pabbaresseng, menyebut harga yang ditawarkan tim Appraisal Pemprov Sulsel, untuk biaya ganti rugi nilainya sangat rendah dan tidak sewajarnya.
"Kami pada intinya sangat mendukung perluasan Bandara I Lagaligo Bua, hanya saja hasil taksasi biaya ganti rugi lahan dan bangunan tidak sesuai harapan alias mengecewakan," kata Yusuf.
Ia mencontohkan lahan miliknya seluas 301 meter persegi terkena pembebasan lahan Bandara seluas 59 meter persegi. Karena berada di area perumahan taksiran harganya Rp522 ribu per meter akan tetapi hasil Appraisal menetapkan nilai ganti rugi turun Rp293 ribu per meter.
Karena tidak wajar, ia berharap tim Appraisal dan Pemprov melakukan perhitungan ulang sesuai permintaan warga Rp522 ribu per meter.
Terkait hal itu, Kades Pabbaresseng, Bugedang berjanji segera memfasilitasi aspirasi warga dengan tim Appraisal dan Pemprov. Bahkan, pihaknya berencana melakukan mediasi antara warga dengan Pemprov agar tercapai kesepakatan harga yang tidak merugikan warga. "Secepatnya akan kita lakukan pertemuan antara warga dan tim Appraisal Pemprov," pungkas Bugedang. (MUDZAKKAR DJABAL TIRA)
Tidak ada komentar: