MALILI- Kondisi proyek pengaspalan ruas Rante Mario-Ujung Baru, Kecamatan Tomoni yang amblas beberapa waktu lalu, disebutkan akibat faktor bencana atau gangguan alam yang disebabkan hujan terus menerus--, diperparah adanya penebangan/peremajaan kelapa sawit di sisi jalan menyebabkan tidak adanya peresapan air.
Hal itu diungkapkan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Syahrir Syahruddin ST MSi, Jumat (19/2/2022). Menurutnya, ruas Rante Mario-Ujung Baru yang amblas volumenya 20 cm dan panjang 16 meter, dan saat ini butuh perlakuan khusus lewat penelitian tanah booring atau sondir, sedang untuk penanganannya bisa dengan Geotextile atau mata air/sungai kecil di bawahnya harus dibuatkan jembatan (Box Culver/Aramco), hanya saja penambahan Geotextile dan Box Culver/Aramco tidak dianggarkan dalam kontrak kegiatan.
Ditambahkan, amblasnya aspal ruas Rante Mario-Ujung Baru lantaran Force Majeure, atas ambruknya permukaan aspal dipicu faktor gangguan alam, pihaknya berupaya merapatkannya--, terkait penanganan lebih lanjut.
Walau pun proyek Dinas PUPR Lutim tersebut sudah menjalani serah terima pertama, namun proses pembayarannya belum 100%. "Proyek ini, masih dalam masa pemeliharaan hingga Juli 2022 mendatang," terang Syahrir Syahruddin. (RLS)
Tidak ada komentar: