ads

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
Pemda Morowali

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
BPS Kabupaten Morowali

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
Kodim 1311/Morowali

DPRD Kota Palopo

Pemkab Luwu

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

YM Datu Luwu
Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau.
AKSELERASI- Secara tegas, Datu Luwu, Sri Paduka Andi Maradang Mackulau menegaskan, kalimat jawaban Calon Walikota Palopo petahana, HM Judas Amir, yang menyebut 'sudah tidak ada Raja di Indonesia' saat debat kandidat putaran kedua yang digelar KPU, sudah 'clear' dan jelas, serta tidak perlu lagi dipolemikkan terus menerus.

"Di acara debat itu, saya hadir dan mendengar langsung. Keesokannya, Pak Judas Amir bersilaturahmi ke Istana Kedatuan Luwu. Beliau telah menjelaskan secara rinci maksud dari perkataannya. Kalimat tidak adanya raja lagi di Luwu dan NKRI mengacu UU No: 22 tahun 1948. Dalam sistem ketatanegaraan RI sejak kemerdekaan, NKRI tidak lagi menganut sistem pemerintahan kerajaan. Peran Datu Luwu dalam sistem ketatanegaraan harus ditempatkan pada porsinya, sebagai pengayom, orangtua, dan pemangku kebudayaan, serta tatanan adat yang wajib dihormati, dimuliakan, serta dijaga martabatnya segenap masyarakat Tanah Luwu. Dalam kaitannya, Pak Judas Amir memiliki 10 program di bidang kebudayaan namun sayang tidak sempat disampaikan di acara debat akibat waktu yang sedikit, sehingga pernyataan beliau tidak utuh dan terpotong," jelas Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau, dalam rilisnya yang beredar, Selasa (15/5/2018).

Sikap Datu Luwu atas penjelasan Judas Amir, dirinya selaku Datu Luwu telah memahami maksud tersebut dan berterimakasih atas rencana program Judas Amir memajukan kebudayaan khususnya Kedatuan Luwu (lengkapnya lihat penjelasan YM Datu Luwu yang telah discreen shot, red).

Datu Luwu
"Kami secara iklas telah saling memberi maaf/memaafkan bila dalam debat itu terjadi kesalahpahaman. Untuk itu, mohon kepada bapak Judas Amir menjelaskan secara terbuka di media," ucap Sri Paduka Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau.

Unjuk rasa, 11 Mei 2018 lalu, dirinya hadir dalam pertemuan bersama DPRD Palopo. Sekaitan pertemuan itu, Datu Luwu mengajak seluruh lapisan masyarakat, menyampaikan sikap secara bermartabat sesuai tatanan adat Luwu. Memohon pimpinan DPRD menyikapi pokok-pokok pernyataan sikap masyarakat dan menruskan ke pihak terkait sesuai kewenangan DPRD. Ia menyerukan seluruh pihak menjaga kedamaian secara utuh kedamaian dan persaudaraan sesama warga Palopo.

Oleh sebab itu, Sri Paduka Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau menghimbau seluruh pihak tidak lagi berunjukrasa mengatasnamakan Kedatuan  Luwu dan masyarakat adat Luwu. Masyarakat dipersilahkan menyampaikan surat ke DPRD sebagai wakil rakyat untuk menanyakan tindak lanjut dari pernyataan sikapnya. Datu Luwu yang saat ini tengah berada di Jakarta, meminta sekali lagi kepada seluruh elemen masyarakat menyelesaikan suatu masalah dengan cara yang bermartabat dan tidak melanggar perundang-undangan.


Maraknya aksi demo mengatasnamakan Kedatuan Luwu dan masyarakat adat Luwu, sangat disesalkan YM Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau. Padahal, dirinya telah meminta agar nama Kedatuan Luwu dan adat Luwu tidak dibawa-bawa dalam persoalan ini. Kekecewaan Datu Luwu, Andi Maradang Mackulau itu, ia sampaikan melalui Pancai Pao, Abidin Arief.

"Sebagai bangsawan yang terhormat, Sri Paduka Datu Luwu, sudah memberi kita contoh sikap tauladan dan bijaksana. Beliau sangat kecewa dengan beberapa orang yang kerap mengatasnamakan Kedatuan Luwu dalam melakukan aksi demo," kunci Abidin Arief. (TOM)

About koranakselerasi

OnlineAkselerasi.com juga beredar dalam versi cetak (Koran Akselerasi) yang beredar di wilayah Luwu Raya dan Toraja. Semoga, kehadiran media ini, dapat menambah khasana bacaan masyarakat yang lebih edukatif dan mendidik.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top