![]() |
Haedar Djidar. |
"Kronologinya begini, saya dalam kapasitas sebagai panitia pemeriksaan kesehatan bapaslon kepala daerah (KPU, red) tengah ngopi di ruang kantin. Disaat bersamaan, Pak RMB muncul dan menyapa saya di meja. Itupun momennya tidak cukup sampai tiga menit, hanya sebentar. Karena, Pak RMB tengah menunggu jemputan grab sehabis belanja obat dan air mineral sesudah pemeriksaan kesehatan oleh tim dokter dari IDI Sulsel," papar Haedar Djidar.
Dirinya sama sekali tidak bermaksud melakukan pelenggaran kode etik apalagi berniat mencoreng nama baik institusi penyelenggara Pemilu. Haedar menegaskan, tidak ada pembicaraan khusus antara dirinya dan RMB.
"Kami bertemu kebetulan dan tidak direncanakan. Pun, kedatangan RMB hanya sebatas untuk menyapa kami. Itu saja," tepis Haedar Djidar, seraya berharap kejadian itu tidak 'dipelintir' negatif. (ARI-MDT)
Tidak ada komentar: