ads

PERUMDAM WAEMAMI LUWU TIMUR

PERUMDAM WAEMAMI LUWU TIMUR

UCAPAN HUT RI KE-80 PEMKAB MOROWALI

UCAPAN HUT RI KE-80 PEMKAB MOROWALI

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

Kementerian ATR/BPN Targetkan Pengukuran/Pemetaan 2 Juta Bidang Tanah

 

PURWOREJO- Program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) yang dicanangkan secara nasional, Kamis (7/8/2025), diyakini akan menjadi langkah percepatan pelaksanaan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) terintegrasi melalui Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) tahun 2025.

“Pencanangan GEMAPATAS ini bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan tonggak penting dalam mengawali akselerasi pelaksanaan PTSL yang terintegrasi melalui ILASPP yang pengukurannya direncanakan mulai dilaksanakan pada bulan Agustus tahun 2025 ini,” ujar Sekretaris Direktorat Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Sesditjen SPPR), Yoga Suwarna, di lokasi pencanangan GEMAPATAS, di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah.

Dalam pelaksanaannya, GEMAPATAS 2025 menargetkan pengukuran dan pemetaan bidang tanah seluas 682.016 hektare atau sekitar 2 juta bidang tanah. Program ini tak hanya menyasar aspek teknis pengukuran, tetapi juga mengedepankan partisipasi aktif masyarakat dalam menata batas tanah secara legal dan jelas.

Menurut Yoga Suwarna, GEMAPATAS memiliki tiga tujuan utama, yaitu meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memasang dan menjaga tanda batas tanah yang dimiliki; mencegah potensi konflik dengan tetangga terkait batas tanah; serta sebagai langkah awal pengamanan aset dalam aspek kepemilikan tanah.

“Sebagai bagian dari gerakan ini, masyarakat diimbau untuk memasang patok tanda batas sesuai ketentuan dalam Peraturan Menteri Negara Agraria Nomor 3 Tahun 1997,” jelas Sesditjen SPPR.

Pencanangan GEMAPATAS 2025 dipimpin langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Pencanangan juga dilaksanakan secara serentak di 22 kabupaten pada 8 provinsi, yaitu Riau, Sumatra Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, dan Kalimantan Barat.

“GEMAPATAS ini bukan sekadar ajakan, tapi merupakan gerakan kolektif menuju kepastian hukum atas tanah yang berkeadilan dan berkelanjutan,” pungkas Yoga Suwarna.

Hadir dalam kesempatan ini, Dirjen SPPR, Virgo Eresta Jaya; sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN; Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Lampri beserta jajaran; Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi D.I.Yogyakarta, Dony Erwan; serta Forkopimda Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  PURWOREJO- Program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) yang dicanangkan secara nasional, Kamis (7/8/2025), diyakini akan...

Alfri Jamil Terima Rombongan Tim Konsultasi DPRD Makassar

 

Wakil Ketua DPRD Palopo, Alfri Jamil, menerima rombongan DPRD Makassar.
PALOPO- Bertempat di ruang kerjanya, Wakil Ketua II DPRD Kota Palopo, Alfri Jamil SE MSi, Jumat (8/8/2025), menerima rombongan tim konsultasi DPRD Kota Makassar yang dipimpin Wakil Ketua, Anwar Faruq. 

Diketahui, kunjungan DPRD Makassar ini dilakukan untuk sharing informasi terkait ranperda inisiatif DPRD dan penanganan HIV. Pada kesempatan itu, Anwar Faruq berharap pihaknya bisa mendapatkan banyak masukan dari DPRD Palopo khususnya dalam upaya penanganan HIV. 

Alfri Jamil menyambut baik komunikasi yang dibangun rekan-rekan DPRD Makassar, dan DPRD Palopo siap membantu sebisa mungkin untuk memberikan masukan soal pedoman pembuatan Ranperda inisiatif dewan hingga penanganan HIV.

"Selain didukung dengan regulasi, penanganan HIV di Palopo juga dilakukan melalui kolaborasi yang kuat dan terpadu antara DPRD dan Pemkot Palopo," pungkas politisi PDI-P itu. (MUSAKKAR DJABAL TIRA)

  Wakil Ketua DPRD Palopo, Alfri Jamil, menerima rombongan DPRD Makassar. PALOPO- Bertempat di ruang kerjanya, Wakil Ketua II DPRD Kota Palo...

Dipuji Netizen, Naili Trisal "Semprot" Oknum ASN Kelurahan Lalai Jalankan Tugas

 

Walikota Palopo saat melakukan sidak di kantor kelurahan.
PALOPO- Viral di media sosial, Walikota Palopo, Naili Trisal, melakukan inspeksi mendadak (Sidak) di sejumlah kelurahan, Kamis (7/8/2025). Dalam sidaknya itu, Walikota perempuan pertama di Sulsel ini, nampak menegur keras oknum ASN di kelurahan yang lalai menjalankan tugas pelayanan.

"Ini ada warga yang ingin dilayani, tapi Ibu tidak ada di tempat, warga ini yang menggaji kita (ASN, red) melalui uang pajak, saya tidak mau menerima alasan, dan kejadian seperti ini jangan sampai terulang lagi," semprot Naili. 

Kadis Kominfo Palopo, Hamsir Hamid, yang dikonfirmasi Koran Akselerasi via pesan WA, mengaku dirinya belum mengetahui pasti lokasi kelurahan yang disidak. 

Meski demikian, langkah tegas Naili ini menuai dukungan dari para netizen di dunia maya. Akun Mhaya Edwar misalnya, menyebut aksi tegas Naili itu sudah mencerminkan kepemimpinan yang tegas dan komitmen terhadap perbaikan pelayanan di tingkat bawah. "Masyarakat butuh ketegasan dari pemimpin seperti ini, sukses selalu Ibu Naili," tulis netizen tersebut. (MUBARAK DJABAL TIRA)

  Walikota Palopo saat melakukan sidak di kantor kelurahan. PALOPO- Viral di media sosial, Walikota Palopo, Naili Trisal, melakukan inspeksi...

Pencanangan GEMAPATAS, Nusron Wahid Serukan Masyarakat Wajib Pasang Patok

 

PURWOREJO- Saat hadir memimpin pencanangan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) 2025, yang digelar serentak di 23 kabupaten/kota pada 8 provinsi, dengan pusat pelaksanaan di Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, Kamis (7/8/2025), Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, menegaskan pentingnya peran serta masyarakat dalam menjaga batas tanah miliknya masing-masing. 

“Semua yang sudah punya sertipikat, semuanya wajib pasang patok. Diharapkan supaya tidak dicaplok oleh orang lain tanahnya,” tegas Nusron Wahid, di Lapangan Bola Desa Candingasinan, Kabupaten Purworejo, Jateng.

Dengan GEMAPATAS diharapkan seluruh masyarakat Indonesia yang punya tanah akan memasang patok di tapal batas tanah yang dimiliki. Pemasangan patok tersebut harus dilakukan dengan musyawarah terlebih dahulu dengan pemilik tanah sekitarnya, untuk menghindari potensi konflik di kemudian hari. Patok itu dapat terbuat dari kayu, beton, maupun besi, yang terpenting adalah batas lahan ditandai secara fisik dan jelas.

Menteri Nusron menyebut ada dua jenis konflik yang kerap muncul dalam bidang pertanahan, yakni konflik yuridis dan konflik fisik. Konflik yuridis biasanya dipicu oleh sengketa dokumen seperti letter C ganda. Sementara konflik fisik, seringkali terjadi akibat tidak jelasnya batas lahan karena hanya mengandalkan tanda-tanda alamiah, seperti pohon atau gundukan tanah.

“Kegiatan ini dilaksanakan secara nasional di seluruh Indonesia untuk mengurangi konflik pertanahan, terutama konflik fisik terkait batas tanah,” ucap Menteri Nusron.

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyatakan bahwa pihaknya telah meminta seluruh bupati dan wali kota untuk mengintensifkan sosialisasi dan pelaksanaan pemasangan patok di wilayah masing-masing. “Sosialisasi ini penting dan pelaksananya penting. Nanti dari bupati bisa memerintahkan ke seluruh kepala desa agar pelaksanaan ini secara maksimal dilakukan,” ujarnya.

Ahmad Luthfi menargetkan, pelaksanaan pemasangan patok di Jawa Tengah dapat rampung secepatnya. Menurutnya, langkah ini akan sangat efektif dalam mencegah tumpang tindih lahan dan memperkuat kepastian hukum bagi masyarakat.

Untuk diketahui, pemasangan patok dilaksanakan di dalam dan luar Pulau Jawa. Sebanyak 23 kabupaten/kota yang melaksanakan GEMAPATAS secara serentak meliputi Kabupaten Purworejo, Banjarnegara, Kebumen, dan Wonosobo di Provinsi Jawa Tengah; Kabupaten Blitar, Jombang, Lumajang, Malang, dan Pamekasan di Jawa Timur; serta Kabupaten Bogor I, Bogor II, Cianjur, Cirebon, Pangandaran, Sukabumi, dan Tasikmalaya di Jawa Barat.

Pemasangan tanda batas juga dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Beberapa wilayah itu antara lain Kabupaten Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti di Riau; Kabupaten Banyuasin dan Kota Pagar Alam di Sumatra Selatan; Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat; Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan; serta Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

Hadir dalam kesempatan ini, Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang, Virgo Eresta Jaya, sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi Jawa Tengah, Lampri beserta jajaran, Kepala Kantor Wilayah BPN Provinsi DI Yogyakarta, Dony Erwan, serta Forkopimda Provinsi Jawa Tengah dan DI Yogyakarta. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  PURWOREJO- Saat hadir memimpin pencanangan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) 2025, yang digelar serentak di 23 kabupat...

Kementerian ATR/BPN Canangkan GEMAPATAS Serentak di 23 Kabupaten/Kota

 

JAKARTA- Guna membangun kesadaran masyarakat, Kementerian ATR/BPN mulai resmi mencanangkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS) secara serentak di 23 kabupaten/kota, Kamis (7/8/2025).

"GEMAPATAS kali ini akan dipusatkan di Lapangan Bola Desa Candingasinan, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah pada Kamis, 7 Agustus 2025 dan dipimpin langsung oleh Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid. Sementara, kegiatannya sendiri akan berlangsung di 23 Kabupaten/Kota," ujar Kepala Biro Hubungan Masyarakat (Humas) dan Protokol, Harison Mocodompis, di Jakarta, Rabu (6/8/2025) lalu.

GEMAPATAS merupakan bagian dari upaya Kementerian ATR/BPN dalam mendorong percepatan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL), dengan mengedukasi masyarakat untuk secara aktif memasang tanda batas bidang tanah milik mereka. “Ini bukan sekadar seremoni, tetapi ajakan kepada masyarakat untuk mengambil peran dalam menjaga hak atas tanah mereka. Kita mulai dari hal paling sederhana, memasang tanda batas. Pasang patok, anti cekcok, anti caplok,” kata Harison Mocodompis

Sebanyak 23 kabupaten/kota yang menjadi lokasi pencanangan GEMAPATAS secara serentak di 2025 ini meliputi Kabupaten Purworejo, Banjarnegara, Kebumen, dan Wonosobo di Jawa Tengah; Kabupaten Blitar, Jombang, Lumajang, Malang, dan Pamekasan di Jawa Timur; serta Kabupaten Bogor I, Bogor II, Cianjur, Cirebon, Pangandaran, Sukabumi, dan Tasikmalaya di Jawa Barat.

Pemasangan tanda batas tanah juga dilaksanakan di luar Pulau Jawa. Beberapa wilayah itu antara lain Kabupaten Kuantan Singingi dan Kepulauan Meranti di Riau; Kabupaten Banyuasin dan Kota Pagar Alam di Sumatra Selatan; Kabupaten Ketapang di Kalimantan Barat; Kabupaten Tabalong di Kalimantan Selatan; serta Kabupaten Kutai Kartanegara di Kalimantan Timur.

“Melalui GEMAPATAS kita ingin dorong semangat gotong royong agar masyarakat merasa memiliki tanahnya secara sah dan dilindungi negara,” pungkas Harison Mocodompis. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  JAKARTA- Guna membangun kesadaran masyarakat, Kementerian ATR/BPN mulai resmi mencanangkan Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMA...

Menteri ATR/BPN Tekankan Pentingnya Akurasi Peta di HUT ke-53 ISI

 

JAKARTA- Ketepatan atau akurasi peta, menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan, penekanan itu disampaikan Menteri ATR/Kepala BPN, Nusron Wahid, saat tampil selaku pembicara pada Talkshow Profesional “ILASPP: What is and What is Next? Bagaimana Ikatan Surveyor Indonesia (ISI) Berperan?” yang digelar dalam rangka HUT ke-53 ISI, Rabu (6/8/2025).

“Saya yakin, keberhasilan transformasi dunia pertanahan ini kata kuncinya ditentukan oleh Bapak/Ibu sekalian. Saya minta, kalau bisa tolong dibuatkan peta surveinya yang akurat. Mengedepankan mitigasi risiko,” kata Nusron Wahid.

Sebagai pihak yang diberi mandat untuk mengurus urusan pertanahan dan tata ruang, Menteri Nusron meminta agar Ketua Umum ISI, Muchammad Masykur dan jajaran, terus mengingat bahwa peta itu sebagai alat penyelesaian masalah, bukan sebaliknya.

“Jadi ketika Bapak/Ibu menyusun peta, harus punya keyakinan bahwa dengan lahirnya peta, maka ini adalah sumber memecahkan masalah. Jangan menjadi sumber melahirkan masalah,” tegasnya.

Arahan tersebut menjadi relevan dalam konteks pelaksanaan Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) 2025 yang menempatkan data spasial sebagai landasan utama dalam perencanaan dan pengambilan keputusan pembangunan. Program yang didukung oleh Bank Dunia itu melibatkan peran penting para _surveyor_ dalam menghasilkan data spasial yang andal untuk mendukung perencanaan pembangunan nasional.

“Kami titip, mudah-mudahan ILASPP bisa berjalan dengan baik, prudent, dan memberikan output terbaik. Semoga bisa dimanfaatkan sebaik mungkin untuk kepentingan pembangunan ke depan,” pungkas Menteri ATR/Kepala BPN.

Pada kesempatan tersebut, hadir Kepala Badan Informasi Geospasial, Muh. Aris Marfai. Hadir mendampingi Menteri Nusron, Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya; Dirjen Tata Ruang, Suyus Windayana; Staf Ahli Bidang Teknologi Informasi, Dwi Budi Martono yang sekaligus Wakil Ketua Umum I ISI; dan sejumlah Pejabat Pimpinan Tinggi Pratama Kementerian ATR/BPN. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  JAKARTA- Ketepatan atau akurasi peta, menjadi dasar dalam pengambilan kebijakan pembangunan, penekanan itu disampaikan Menteri ATR/Kepala ...

Masyarakat Didorong Berpartisipasi Pasang Patok Batas Tanah Melalui GEMAPATAS

 

JAKARTA- Dalam upaya mempercepat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) menuju terwujudnya “Indonesia Lengkap” pihak Kementerian ATR/BPN terus mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam pemasangan tanda batas tanahnya melalui Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (GEMAPATAS). Dalam keterangannya, Rabu (6/8/2025), Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya, menyebut bahwa pemasangan tanda batas tanah adalah faktor penting dalam upaya menjaga keamanan tanah masyarakat.

“GEMAPATAS adalah upaya Kementerian ATR/BPN untuk mengajak masyarakat secara serentak memasang patok batas bidang tanah mereka, bersama dengan pemilik tanah yang berbatasan langsung. Tujuannya agar batas tanah jelas, dan patok tersebut dijaga bersama-sama,” ujar Dirjen SPPR saat ditemui di Kantor Kementerian ATR/BPN, Jakarta.

Hingga saat ini, Virgo Eresta Jaya menilai masih banyak masyarakat yang belum memahami pentingnya pemasangan patok sebagai bagian awal dari proses PTSL. Padahal, menurut Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN No. 16 Tahun 2021, salah satu syarat mendaftarkan sertipikat tanah adalah adanya Surat Pernyataan Pemasangan Tanda Batas yang disertai persetujuan dari pemilik tanah yang berbatasan langsung.

“Apalagi saat ini pemetaan bidang tanah PTSL dilakukan secara masif menggunakan teknologi fotogrametri melalui drone atau UAV. Dukungan masyarakat sangat penting. Salah satunya adalah dengan memasang patok batas sebelum tim pemetaan turun ke lapangan,” terang Virgo Eresta Jaya.

Dalam kesempatan ini, Dirjen SPPR menjelaskan bahwa pada Kamis (7/8/2025), Menteri Nusron akan menyosialisasikan langsung GEMAPATAS ini secara serentak di 23 kabupaten/kota lainnya pada 8 provinsi yang menjadi bagian dari Integrated Land Administration and Spatial Planning Project (ILASPP) 2025. Menteri Nusron akan memimpin pelaksanaan GEMAPATAS 2025 ini dari Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah, yang menjadi lokasi utama kegiatan. Masyarakat dari daerah lain juga dapat mengikuti kegiatan ini melalui platform Zoom dan kanal YouTube resmi Kementerian ATR/BPN.

Sehubungan dengan GEMAPATAS ini, ia menyampaikan pesan khusus untuk masyarakat agar lebih peduli dan sigap dalam mengamankan hak atas tanahnya. “GEMAPATAS ini bukan hanya untuk mempercepat proses sertipikasi tanah, tapi juga melindungi aset masyarakat secara hukum dan fisik. Lindungi tanahmu, pasang patok batas tanahmu. Pasang patok tanahmu, anti cekcok, anti caplok,” kata Virgo Erestas Jaya menegaskan kembali pesan kunci dalam pelaksanaan GEMAPATAS 2025. (FAUSIAH WULANDARI HAFID)

  JAKARTA- Dalam upaya mempercepat program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap (PTSL) menuju terwujudnya “Indonesia Lengkap” pihak Kementer...


Top