![]() |
Salah satu siswa SLB 537 Bara saat mengikuti UN. |
Hasil pengamatan Koran Akselerasi, Rabu (11/4/2018), siswa SLB 537 Bara terlihat tenang mengerjakan soal-soal bidang studi yang diujikan. Kebetulan, pada hari ketiga UN mata pelajaran yang diujikan, yakni Bahasa Inggris.
Frendi, siswa penyandang tuna rungu SLB 537 Bara misalnya, begitu antusias menjawab soal demi soal di atas kertas lembar jawaban. Selama 90 menit ia mengikuti UN, di bawah pengawasan penerjamah.
"Kita siapkan penerjamah untuk membantu siswa khususnya penyandang tuna rungu menjawab soal-soal ujian," kata Kepala SLB 537 Bara, Hariati SPd MM.
Diakui Hariati, keterbatasan komunikasi menjadi salah satu problema dalam menghadapi peserta didik SLB. Tetapi, kendala itu dapat diatasi dengan menyiapkan tenaga penerjamah jauh hari sebelumnya.
"Menghadapi siswa-siswi dengan segala keterbatasan yang ada pada mereka, dibutuhkan kesabaran dalam menjaga emosional mereka. Itulah suka duka yang kami alami di sini, hingga hasilnya ada beberapa alumni SLB 537 Bara yang berhasil seperti menjadi tenaga dosen di Unismuh Makassar," terangnya.
Sekedar informasi, SLB 537 Bara yang bernaung di bawah Yayasan Penyandang Anak Berkebutuhan Khusus (YPAB) mendidik 92 siswa tersebar di empat jurusan, yaitu tuna rungu, tuna netra, tuna daksa, dan tuna grahita tingkat SD, SMP, hingga SMA. UN dijadwalkan berakhir, Kamis besok, 12 April 2018, kemudian dilanjutkan UN SMP 23 sampai 26 April, sementara UN SD yang diikuti dua siswa, digelar pada 2 Mei. (ARI)
Tidak ada komentar: