![]() |
| Pemutaran film dokumenter perjuangan warga Seko yang digelar INFIS dan BEM IAIN Palopo. |
Untuk menggali lebih dalam alur cerita film, BEM IAIN Palopo dan INFIS, Rabu malam, 9 Agustus 2017, menggelar pemutaran film perdana, di Aula Kampus IAIN.
Mahasiswa yang ikut menghadiri nonton bersama, begitu terharu dengan realita kisa nyata warga Seko yang diangkat lewat film berdurasi kurang lebih 15 menit.
Presiden BEM IAIN Palopo, Fikram Kasim, yang dihubungi Koran Akselerasi, Kamis (10/8/2017), menyebutkan usai penayangan pihaknya mendiskusikan film tersebut secara bersama-sama dengan tema "Sallombengan Seko" dihadiri beberapa warga yang ditahan akibat menentang pembangunan PLTA Seko. Mereka yang tidak menerima kehadiran PLTA, sebut Fikram, ditindas, dan dijebloskan ke tahanan.
"Dari situ, kita mendengarkan langsung keluhan warga Seko di wilayah terisolir yang jarang tersentuh pelayanan dari pemerintah. Apa yang dirasakan warga, bisa diketahui langsung," terang Fikram Kasim.
Crew INFIS, Ajeng, menjelaskan film ini digarap langsung selama berbulan-bulan lamanya. "Skenarionya kita angkat dari kejadian nyata yang dialami warga setempat," tutur Ajeng.
Selain organisasi mahasiswa, pemutaran film dihadiri Tokoh Adat Seko, Mahir Takaka, Ketua Wallacea, Sainal Abudin, serta Ibrahim Massidenreng dari Perhimpunan Pembela Masyarakat Adat Nusantara, dan Amisandi, selaku warga Seko yang ditahan akibat melawan rencana pembangunan PLTA di daerahnya. (ARI)
Tags:
Pendidikan
