DEMO PPDB! PMII Tuntut Disdik Palopo Terima Kembali Siswa yang Dikeluarkan

Aksi demo yang digelar PMII Palopo terkait persoalan PPDB Online.

AKSELERASI- Aksi memprotes Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) online tingkat Sekolah Dasar (SD) di Kota Palopo, kembali berbuntut aksi unjuk rasa di DPRD. Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Palopo, Senin (23/7/2018), menuntut Dinas Pendidikan (Disdik) Palopo, menganulir keputusan lima SD yang mengeluarkan siswanya akibat kesalahan sistem PPDB online.

Demo yang digelar PMII kali ini, bertepatan dengan Hari Anak Nasional (HAN) 2018. Dalam aksinya itu, mereka menyertakan orangtua serta siswa bersangkutan--, yang terkena dampak dari kesalahan kebijakan sistem PPDB online.

"Kami minta ke DPRD agar meneruskan tuntutan kami ke dinas pendidikan, siswa yang telah dikeluarkan dari sekolah harus diterima kembali," protes Jenderal Lapangan (Jendlap) PMII, Arifin Zainuddin Laila, dalam orasinya.

Tak hanya itu, PMII mendesak Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Palopo, H Asir Mangopo, membuat pakta integritas dan bertanggungjawab, sehingga tragedi di dunia pendidikan tersebut tak terulang di masa yang akan datang.

"Disdik mesti menginstruksikan lima sekolah yang dibawahinya yakni SDN 12 Langkanae, SDN 1 Lalebbata, SDN 3 Surutanga, SDN 30 Mattirowalie, dan SDN 32 Lagaligo, agar menerima kembali siswa yang telah dikeluarkan," desak Arifin Zainuddin Laila.

Para pengunjukrasa diterima Hj Hasriani, dari komisi satu DPRD, didampingi anggota dewan lainnya, Bakri Tahir, Budiman, dan Abdul Rauf Rahim. Dalam pertemuan tersebut, legislator Partai Gerindra ini, mengharapkan disdik menyerukan pihak sekolah menerima kembali siswa yang telah dikeluarkan.

"Masalah ini, akan kami bahas lebih lanjut bersama dinas pendidikan. Saat ini, kadisdik tengah di luar kota bersama pj walikota. Setelah beliau di Palopo, kita susun agenda pertemuannya. Rencananya, 30 Juli 2018 mendatang, kita menggelar pertemuan membahas kelanjutannya," kunci Hasriani. (ARI)