ads

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
Pemda Morowali

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
BPS Kabupaten Morowali

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M

Ucapan Hari Raya Idul Fitri 1445 H/2024 M
Kodim 1311/Morowali

DPRD Kota Palopo

Pemkab Luwu

Headline

Metro

Hukum

Daerah

Politik

Pemda Lutra Segera Produksi Sagu Techno Park
Pemkab Lutra bahas pengembangan sagu. 
AKSELERASI- Sagu adalah pangan alternatif yang produksinya jauh lebih tinggi dari tanaman lainnya, bisa mencapai 25 ton/ha/tahun. Jika satu pohon sagu dipanen, bisa menghidupi satu keluarga selama setahun. Itu untuk satu pohon sagu. Bagaimana dengan pohon sagu seluas satu hektar?

Menurut Prof Agnes Rampisela MSc, anggota Tim Kajian Sagu Universitas  Hasanuddin (UNHAS), satu hektar pohon sagu yang dipanen bisa menyelamatkan seluruh masyarakat Indonesia dari kelaparan. Dengan segala keistimewaan itu, sudah pantas sagu dinaikkan kelasnya menjadi komoditi unggulan nasional.

"Kalau kita tebang satu pohon sagu, maka satu keluarga bisa makan selama satu tahun. Kalau kita punya satu hektar, maka kita bisa menyelamatkan seluruh masyarakat Indonesia dari kelaparan, meskipun gagal panen. Ini adalah ketahanan pangan yang luar biasa. Olehnya itu, kami punya keinginan yang besar menjadikan sagu ini menjadi komoditi unggulan nasional, bukan hanya di wilayah Indonesia Timur saja,” ujar Agnes dalam pertemuan sinkronisasi Konsep Sagu Techno Park di Aula BAPPEDA, Jumat kemarin.

Selain tentang produksi yang tinggi, sagu, kata Agnes, juga memiliki ikatan budaya, budidaya, dan dari perspektif sejarah, sagu adalah perekat yang kuat antarwilayah Tana Luwu yang meliputi Luwu, Palopo, Luwu Utara dan Luwu Timur.

"Sagu bukan sekadar tanaman saja, ada ikatan budayanya, budidayanya, dan juga ada historinya di Tana Luwu, sehingga sangat tepat ketika empat daerah di Tana Luwu ini kita kembangkan konsep Sagu Techno Park yang menggabungkan sisi hiburan, edukasi dan teknologi," jelas Agnes.

Agnes mengatakan, ketika konsep tekno park ini selesai dan wujud fisiknya sudah nyata, maka sagu di Tana Luwu ibarat emas putih yang sangat menjanjikan. “Sagu di Tana Luwu jika kita kembangkan dan lestarikan secara konseptual, seperti konsep Techno Park ini, maka sagu itu ibarat emas putih yang sangat menjanjikan” ujar Agnes. Agnes mengungkapkan, konsep Sagu Techno Park yang diusulkan adalah Taman Hiburan dan Edukasi Sagu di Palopo, Taman Industri Sagu di Luwu, Taman Penelitian dan Inovasi Sagu di Luwu Utara, serta Taman Konservasi Sagu dan Pusat Pelatihan Rehabilitasi Lahan Purna Tambang di Luwu Timur.

Sebelumnya, Kepala BAPPEDA Rusydi Rasyid, mengatakan, Tekno Park Sagu sudah sangat layak dikembangkan di Luwu Utara.

Alasannya, menurut Rusydi, karena sagu adalah makanan pokok kedua setelah beras. Bahkan, kata Rusydi, lambang pemerintah daerah Luwu Utara juga menggunakan simbol sagu.

"Konsep Tekno Park ini sangat cocok kita kembangkan, mengingat sagu adalah makanan pokok kita selain nasi tentunya. Bahkan lambang daerah kita menggunakan simbol sagu," tandas Rusydi.

Sementara itu, Asisten Bidang Ekonomi Pembangunan, Syamsul Syair, sangat mengapresiasi upaya menjadikan Luwu Utara sebagai salah satu kawasan Tekno Park Sagu.

“Saya kira ini bagus, dan saya sangat mengapresiasi apa yang kita lakukan hari ini. Tentu apa yang kita lakukan ini akan menjadi lebih bagus ketika DPRD juga mendukung upaya kita ini. Dan saya yakin mereka sangat memperhatikan ini,” ujar Syamsul, yang juga membuka secara langsung pertemuan tersebut. (LHR)

About koranakselerasi

OnlineAkselerasi.com juga beredar dalam versi cetak (Koran Akselerasi) yang beredar di wilayah Luwu Raya dan Toraja. Semoga, kehadiran media ini, dapat menambah khasana bacaan masyarakat yang lebih edukatif dan mendidik.
«
Next
Posting Lebih Baru
»
Previous
Posting Lama

Tidak ada komentar:

Post a Comment


Top